Ketua DPRD Minta Warga Antisipasi Kekeringan dan Karlahut Akibat Musim Kemarau

Ketua DPRD Minta Warga Antisipasi Kekeringan dan Karlahut Akibat Musim Kemarau
Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra, SH. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi  dan Geofisika ( BMKG ) bahwa Indonesia akan memasuki musim kemarau, membuat DPRD Kuantan Singingi ( Kuansing ) meminta warga masyarakat di daerah untuk mengantisipasi bahaya kebakaran lahan dan hutan ( Karlahut ) dan kekeringan sejak dini.

Imbauan ini disampaikan Ketua DPRD Kuansing, Andi Putra, SH, Sabtu ( 13/8/2016 ). " Dampak kemarau pasti dirasakan masyarakat luas, karena itu masyarakat diminta bersiap diri dan melakukan berbagai upaya mencegah Karlahut dan kekurangan air nantinya,"ujar ketua DPD Partai Golkar Kuansing terpilih itu.,

" Untuk Karlahut sendiri sudah ada dua kejadian di kelurahan Sungai Jering dan hari ini di Benai, ini memprihatinkan,  karena dampak dari Karlahut sungguh merugikan, menimbulkan asap dan kerugian material seperti kehilangan dan kerusakann kebun baik karet atau sawit bagi pemiliknya yang telah susah payah ditanam dan dirawat selama ini,"ujar Andi Putra.

Untuk itu Andi Putra mengajak warga masyarakat untuk mencegah terjadi Karlahut. " Hindari membakar lahan disaat-saat yang rawan terjadi kebakaran seperti sekarang, kalau terjadi Karlahut dan merembes ke areal orang lain tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga bagi orang lain,'ujarnya.

Andi Putra secara khusus juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polri, TNI dan Satpol PP di Kuansing yang siaga dan cepat menangani Karlahut selama ini. " Kita juga minta mereka selalu stand by mengantisipasi Karlahut dan juga ancaman kekeringan kedepannya,"katanya.

Untuk mengatasi dampak kekeringan akibat musim kemarau ujarnya, DPRD juga minta perangkat desa membangun sumber-sumber air melalui pembangunan sumur bor, sumur arthesis sejak sekarang dengan cara bergotong royong.

" Bisa swadaya atau menggunakan dana desa, kalau nanti air dirumah-rumah warga sudah sangat sedikit warga dapat memanfaatkannya bersama-sama, lebih baik sedia payung sebelum hujan, desa-desa harus menambah sumber-sumber air baru dari yang sudah ada untuk MCK atau kegiatan pertanian, peternakan dan perkebunan, jika musim kemarau lama dan panjang,"ujarnya.

" Kita lihat saja air sungai Kuantan sudah semakin sedikit akibat musim kemarau, maka dampak dari kekeringan dan kekurangan air harus Kita antisipasi bersama-sama sejak dini,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index