Setiap Pacu Jalur Harga Karet Turun, Apa Modus Pengusaha Ngatasi Nombok Akibat Sumbangan ?

Setiap Pacu Jalur Harga Karet Turun, Apa Modus Pengusaha Ngatasi Nombok Akibat Sumbangan ?
Getah ojol. ( ktc )

TELUK KUANTAN – Sudah menjadi perbincangan umum selama ini dimasyarakat khususnya petani karet, setiap pacu jalur harga karet cenderung turun. Opini beragam kemudian muncul, salah satunya modus pengusaha mengatasi permintaan sumbangan yang marak selama event ini berlangsung terhadap pengusaha.

Maka kemudian timbul rumor ditengah masyarakat, mana ada pengusaha yang mau rugi. Kalau mereka diminta sumbangan tentu akan ditekan pada masyarakat dengan cara menurunkan harga beli karet mereka kepada petani karet termasuk harga kelapa sawit.

Kadis Perkebunan Kuansing, H Wariman DW, Kamis ( 11/8 ) lalu membantah hal tersebut. “ Tidak ada kaitannnya, contohnya harga kelapa sawit saat ini justru naik, harga karet memang turun namun kadang-kadang naik, turun kan sejak lama,”ujarnya.

Menurut analisanya, turun hanya harga karet pada bulan Agustus akibat produksi yang berlebihan. Sehingga pengusaha menekan pembelian karet masyarakat. “ Biasanya bulan Agustus stok karet diperusahaan cenderung over kapasitas, kalau over kapasitas tentu mereka menahan pembelian, ini yang membuat harga karet sering turun pada bulan Agustus ini, bertepatan dengan pacu jalur,”ujarnya.

Mengenai harga karet sendiri ujarnya ditetapkan di Singapura, beda dengan kelapa sawit di dalam negeri. “ Harga karet juga ditentukan stok dan permintaan, kalau stok di pengusaha masih banyak maka mereka mengurangi pembelian, maka harga jatuh, jadi tidak terkait dengan sumbangan dan lainnya memang hukum pasar, sumbangan pengusaha tentu Kita apresiasi sebagai bentuk dukungan pada budaya Kita pacu jalur,”pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index