Proyek Tak Tuntas Jangan Terulang Tahun 2013

Proyek Tak Tuntas Jangan Terulang Tahun 2013
Wabup Drs H Zulkifli, M.Si mendampingi Wagub HR Mambang Mit meninjau proyek. ( isa )
TELUK KUANTAN - Anggota DPRD Kuansing, Musliadi, S.Ag memprediksi realisasi fisik proyek-proyek dilingkungan Pemkab Kuansing terutama Satker yang memiliki banyak kegiatan fisik seperti Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan rata-rata 90 persen. Hal ini hendaknya menjadi pelajaran ditahun-tahun mendatang, oleh sebab realisasi fisik yang rendah akan mempengaruhi pelaksanaan proyek tahun 2013 mendatang. " Saya memprediksi di dinas yang banyak mengelola kegiatan fisik realisasi nya rata-rata 90 persen, sebaiknya tuntas pada tahun ini,"ujar Musliadi yang dihubungi, Jumat ( 21/12 ) . Pengaruh pada tahun 2013 mendatang ujarnya, akibat proyek-proyek yang tidak tuntas ditambah lagi pembahasan RAPBD 2013 yang juga terlambat. Sampai saat ini, Pemkab baru menyampaikan Kebijakan Umum Anggaran ( KUA ) dan prioritas plafond anggaran sementara ( PPAS ). Bahkan KUA dan PPAS belum lagi dibahas oleh DPRD karena Badan Musyawarah ( Bamus ) belum menggelar rapat pleno pembahasan KUA - PPAS. " KUA PPAS kan draft pendahuluan RAPBD yang berisikan gambaran umum alokasi dana untuk masing Satker. Nanti dilengkapi dengan rencana kegiatan anggaran ( RKA ) atau kegiatan. KUA PPAS saja belum ada jadwal pembahasan, untuk itu diprediksi paling cepat pengesahan RAPBD 2013 menjadi APBD baru terlaksana Januari akhir tahun 2013,"ujarnya. Jika dilanjutkan dengan verifikasi APBD di Kantor Gubernur, diperkirakan seluruh pembahasan RAPBD baru akan tuntas Februari 2013,"ujarnya. Padaha dua bulan yang lalu, DPRD melalui pimpinan sudah mendesak Pemkab agar segera mengirimkan draft RAPBD 2013 untuk dibahas dan disetujui. Apalagi Gubernur Riau sudah mengirimkan surat kepada Pemkab dan Pemkot se-Riau agar dapat memulai verifikasi pada bulan Desember 2012, sehingga pada awal Januari 2013 sudah bisa dibahas. Karena itu kedepan jadwal pelelangan kegiatan harus sudah dimulai April atay Mei, sehingga pada bulan Juni dan Juli sudah dapat dilaksanakan, sehingga jika ada kendala pada pelaksanaan proyek dapat dicarikan solusi nya. Ia juga menyarankan Satker-satker yang disebutkan diatas yang memiliki banyak kegiatan kedepan harus mempercepat pelaksanaan proyek, sehingga tidak ada lagi proyek-proyek yang tidak selesai. Karena proyek yang ada hendaknya tuntas dalam satu anggaran dan langsung dinikmati masyarakat manfaatnya. " Kalau tidak tuntas tentu saja warga menunggu lebih lama lagi,"ujarnya. Disamping itu katanya, jika proyek terlambat dilelang mendekati tahun akhir anggaran, rekanan bekerja dengan terburu-buru untuk mengejar dead line, hal ini akan mempengaruhi kualitas proyek. Secara psikologis kalau dikejar dead line, pekerjaan asal siap. Karena itu pula lembaga pengawasan diminta memperketat pengawasan agar proyek tidak dikerjakan dengan asal-asalan. Keterlambatan proyek ini sekali lagi cetusnya menjadi pelajaran bagi jajaran Pemkab untuk tahun selanjutnya. Karena pengaruhnya besar, karena harus dilanjutkan lagi, dan menambah kegiatan tahun selanjutnya. " Kalau bisa tuntas dalam satu tahun anggaran mengapa tidak,"ujarnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index