Jelang Tahun Baru, Waspadai Modus Wartawan Gadungan

Jelang Tahun Baru, Waspadai  Modus Wartawan Gadungan
Logo PWI. ( isa )

TELUK KUANTAN -  Menjelang tahun baru, biasanya selalu dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menangguk keuntungan. Tak terkecuali oknum wartawan gadungan (Wargad) yang berkeliaran ke daerah-daerah "berburu" keuntungan dengan memanfaatkan momen pergantian tahun.
        Sasaran empuk para Wargad alias Wartawan Tanpa Suratkabar (WTS) biasanya adalah sekolah. Tahun baru, kerap dijadikan momen untuk menawarkan kalender dengan berbagai dalih dan tak jarang menjual nama ketua organisasi jurnalistik resmi.
        Modus yang kerap dimainkan wartawan gadungan atau WTS nak tersebut mulai dari program tahunan organisasi yang akan mengadakan atau mengikuti seminar, pelatihan hingga mengaku diutus oleh organisasi jurnalistik tertentu untuk mencari dana dalam rangka studi banding. Bahkan ada juga yang mengaku freeline, Citizem Jurnalist atau  wartawan lepas dari media ibukota. Biasanya kalender  sudah dicetak jauh-jauh hari dan didalamnya biasanya sengaja memampangkan foto kepala daerah tertentu sesuai tujuannya.
        Dengan modal foto Bupati atau Gubernur, oknum WTS biasanya mendatangi sekolah-sekolah untuk menjalin mitra kerjasama dengan menawarkan kalender dengan harga berkisar hingga Rp 200 ribu pereksemplar. Dengan "nyanyian" ala wartawan, setiap sekolah diwajibkan membeli minimal 3 atau 4 eksemplar kalender. Jika para Kepala Sekolah enggan membeli atau berkelid, para Wargad alias WTS juga tak segan-segan mengancam akan membongkar kasus yang pernah dialami sekolah tersebut. Padahal itu hanya trik "berburu" mencari uang dengan menjual kalender yang didukung momen tahun baru.
        Menanggai hal ini Ketua PWI Perwakilan Kuansing, Amrizal Amin, SH di Sekretariat PWI perwakilan Kuantan Singingi di Teluk Kuantan Senin siang (17/12) mengingatkan masyarakat Kuansing terutama para Kepala Sekolah agar waspada terhadap kehadiran Wargad menjelang tahun baru.
        Bahkan beberapa hari ini Amrizal mengaku menerima pengaduan masyarakat kalau di kecamatan Logas Tanah Darat kabupaten Kuantan Singingi ada orang yang mengaku-ngaku Wartawan yang bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan kilometer listrik. Apalagi saat ini warga kecamatan Logas Tanah Darat tengah berebut mendaftar  untuk mendapatkan sambungan listrik dari PLN yang dikelolah oleh biro yang sudah ditunjuk.
        Dengan dalih sudah melakukan kerjasama dengan biro-biro mitra PLN, kondisi dan situasi itu ternyata dimanfaatkan oleh oknum Wargad untuk menakut-nakuti masyarakat dengan tujuan tak lain untuk mendapatkan keuntungan dengan mempengaruhi warga. Apalagi kedatangan oknum yang mengaku Wartawan itu datang hanya pada malam hari saja tanpa menunjukkan kartu identitas atau surat tugas.
        Jika ada warga Kuansing menemukan oknum wartawan yang demikian, diharapkan minta identitasnya dan jangan mudah terpengaruh. Kalau sekedar meliput, itu hak mereka dan tak bisa dihalang-halangi karena tugas peliputan yang dilakukan Wartawan memang dilindungi UU. Tapi kalau ada warga yang merasa dirugikan atas perlakuan oknum wartawan, supaya melapor ke Polisi karena hal itu sudah meresahkan warga.(pen/Yoes)

Berita Lainnya

Index