TELUK KUANTAN - Menjelang hari pers nasional ( HPN ) Riau 2016di Kuansing, 19 Mei mendatang, semakin banyak Kades yang mendatangi sekretariat PWI Kuansing mengeluhkan kinerja wartawan, baik yang benar-benar wartawan atau yang tidak jelas identitasnya terutama saat pemerintah desa saat ini banyak mengelola dana, baik dari pusat dan provinsi termasuk kabupaten.
" Kita makin sering didatangi Kades, mereka mengeluhkan banyaknya pihak-pihak yang mengaku wartawan atau wartawan gadungan ataua wartawan yang memang jelas identitasnya yang datang ke desa-desa diseluruh Kuansing,"ujar Penasehat PWI Kuansing, Said Mustafa Husin, Miggu ( 15/5 ) kemaren.Kepada para kepala desa tersebut Said berpesan agar juga bersikap profesional dalam menghadapi hal-hal seperti ini. " Kalau memang tujuannya untuk pemberitaan harus dijawab atau mengklarifikasi, namun jika bermaksud lain Kades dapat menolaknya, jika dirugikan akibat pemberitaan juga dapat menggunakan hak jawab atau klarifikasi atau membawa hal ini ke dewan pers,"ujarnya.
Sementara itu Ketua PWI Kuansing, Idi Susianto ditempat yang sama mengatakan, setelah HPN salah satu program mereka akan memberikan pemahaman yang baik dan benar bagaimana menghadapi jurnalis dan media." Sebab jika dihalangi juga nanti dianggap menghalangi hak jurnalis, Kita nanti akan memberikan pemahaman mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki narasumber termasuk hak dan kewajiban wartawan,"pungkasnya.
Menjadi Tuan Rumah Yang Baik
Sementara itu Sekda Kuansing, H Muharman, M.Pd mengajak warga Kuansing umumnya menjadi tuan rumah yang baik selama kegiatan HPN berlangsung. Sebab Kuansing bakal didatangi ratusan jurnalis dari berbagai daerah dan tamu undangan lainnya, seperti bupati dan walikota serta pimpinan perusahaan, baik swasta dan media cetak. ( idi susianto )
