Bawa Bom, Pria Malaysia Ditembak Mati Polisi Filipina

Bawa Bom, Pria Malaysia Ditembak Mati Polisi Filipina

Manila - Seorang pria berkebangsaan Malaysia ditembak mati oleh polisi Filipina. Kepada polisi, pria yang diduga anggota militan Islam tersebut mengancam akan meledakkan bom yang dibawanya di dalam tas.

Polisi setempat mengidentifikasi pria tersebut bernama Mohammad Noor Fikrie yang berkewarganegaraan Malaysia. Dia ditembak mati di kota Davao, setelah mengancam akan meledakkan bom yang ada di dalam tas punggungnya.

"Jika kalian menangkap atau menembak saya, saya membawa bom. Saya akan meledakkannya," ujar Kepala Kepolisian Davao, Ronald de la Rosa mengutip pernyataan Noor Fikrie seperti dilansir AFP, Sabtu (15/12/2012).

Insiden tersebut berawal ketika aparat setempat melakukan penggerebekan di sebuah hotel setempat. Penggerebekan dilakukan pasca adanya informasi kepada polisi, bahwa salah seorang tamu hotel berencana melakukan serangan teror di kota Davao yang berpenduduk 1,4 juta orang tersebut.

Polisi menduga, pria Malaysia tersebut sebagai anggota Jamaah Islamiyah, kelompok militan Islam yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan terorisme di Asia Tenggara, termasuk pengeboman di Bali pada tahun 2002 yang merenggut 202 nyawa.

Saat dikepung polisi, pria Malaysia tersebut tengah berada di lobi hotel sambil membawa telepon genggam yang diklaimnya sebagai detonator bom yang ada di dalam tas punggungnya. Tas punggung tersebut dibawa seorang wanita Filipina yang diketahui sebagai istrinya. Pelaku kemudian merampas tas punggung tersebut dan berlari keluar hotel.

Polisi mengejarnya hingga ke sebuah taman dekat hotel. Di sanalah, Noor Fikrie ditembak mati oleh polisi penembak jitu.

Si wanita Filipina yang diketahui bernama Anabelle Nieva Lee ditangkap polisi. Sedangkan 'peledak' yang ada di dalam tas berhasil dijinakkan polisi. ( afp/dtc/ktc )

Berita Lainnya

Index