DPRD Geram, Limbah PT GSL di Sungai Bedeng Sikuran Buat Air Sungai Hitam dan Berminyak

DPRD Geram, Limbah PT GSL di Sungai Bedeng Sikuran Buat Air Sungai Hitam dan Berminyak
Anggota DPRD Kuansing, Jefri Antoni.( ktc )

TELUK KUANTAN – Warga desa Bedeng Sikuran dan desa sekitanya di kecamatan Inuman mengeluhkan limbah PT Gemilang Sawit Lestari (GSL) yang melintasi sungai Bedeng Sikuran, pasalnya sangat berdampak pada aktifitas warga setempat yang menggunakan air sungai untuk berbagai keperluan selama ini.

Kenapa tidak, limbah yang yang berada didalam sungai membuat kondisi air sungai yang dulunya jernih sekarang menjadi berwarna kehitam-hitaman dan berminyak. Padahal selama ini, sungai tersebut digunakan untuk mandi, mencuci dan keperluan memasak. DPRD Kuansing yang menerima laporan warga pun geram atas kondisi ini.

"Iya, mau gimana lagi, sekarang air sungai sudah tidak bisa digunakan lagi, biasanya Warga setempat, atau pinggiran Sungai ini selalu mengunakan air Sungai ini untuk mandi, mencuci pakaian dan lainya, sekarang tidak bisa lagi," kata Sinta ( 20 ) warga Desa Bedeng Sikuran, kecamatan Inuman Kepada wartawan yang turut serta melakukan peninjauan kelapangan bersama rombongan Komisi B DPRD Kuansing, Kamis (24/3/2016) Siang

Senada dengan Sinta, Rizki (27) juga mengeluhkan air sungai yang sudah tak bisa digunakan lagi alias tercemar. Kemudian lanjutnya saat limbah mencapai puncaknya akan banyak ikan yang mati serta tidak bisa digunakan untuk mandi karena bisa berakibat gatal-gatal pada seluruh tubuh.

" Kami Minta pihak perusahaan, agar mencari soluri mengatasi pencemaran air ini, seperti solusi bagaimana air sungai ini bisa digunakan lagi, dan tidak tercemar lagi," harapnya


Disela-sela peninjauan anggota DPRD Kuansing,Jefri Antoni, ST kepada wartawan, menyesalkan perlakuan pihak perusahaan. Oleh sebab itu dirinya minta kepada pihak perusahaan agar mengelola limbah agar tidak merugikan masyarakat. "  Kalau perusahaan tidak bisa menjaga limbah tersebut maka tutup saja lansung perusahaannya,"tegasnya.

" Sebab keberadaan perusahan ini katanya menguntungkan bagi masyarakat, kalau kondisi nya seperti ini berartikan merugikan bagi masyarakat, lebih baik ditutup saja," tegasnya

Sementara Sastra Febriawan, meminta kepada PT. GSL harus bertanggunggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan terhadap masyarakat pemanfaat Sungai. Dua anggota dewan ini bersuara keras karena mereka merupakan wakil rakyat dari Dapil III termasuk Inuman. Selain keduanya, anggota Komisi B yang turut serta masing-masing Asnidar dan Raden.

Sementara itu pihak PT. GSL belum dapat dikonfirmasi terkait masalah ini dan upaya yang akan dilakukan terhadap pengelolaan limbah kedepannya. ( isa )

Berita Lainnya

Index