SENTAJO RAYA – Pasca banjir yang melanda Kuansing beberapa waktu lalu, mengakibatkan seribu hekatr areal sawah petani yang baru ditanam alami fuso atau rusak dan terancam gagal panen. Pemerintah pusat pun member perhatian atas nasib petani padi di Kuansing tersebut.
Rabu ( 20/1/2016 ), Kepala Balai Besar Kementrian Pertanian, Galif melakukan peninjauan secara langsung kelapangan untuk menyaksikan ribuan hektar areal sawah warga yang terkena fuso tersebut. Saat turun kelapangan, Galif didampingi Kadis Tanaman Pangan Kuansing, Maisir.
Salah satu areal sawah yang ditinjau tersebut milik warga desa Koto Sentajo. Saat tiba dilokasi rombongan disambut Kapala UPTD Tanaman Pangan Kecamatan Sentajo Raya Poniman, Kepala Desa Koto Sentajo Heprianto,Para Penyuluh dan Unsur Babinsa Kecamatan Sentajo Raya dan para petani yang arealnya terkena puso.
Menurut Kadis Tanaman Pangan Kuansing, Maisir banjir beberapa minggu lalu berdampak bagi areal persawahan milik warga. Karena itu Dinas Tanaman Pangan Kuansing langsung meninjau areal yang terkena Puso tersebut.
“Data-data kerusakan dilapangan sudah di kumpulkan dan diberikan saat kepala Balai Besar Kementrian Pertanian dari Jakarta turun kelapangan,”ujarnya.
Menurut Maisir, areal persawahan warga yang terkena fuso berada di Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Hulu Kuantan dan juga areal persawahan warga Kecamatan Gunung Toar.
Sementara itu, Kades Koto Sentajo, Heprianto mengharapkan agar pemerintah pusat dan Pemkab Kuansing membantu petani yang areal persawahaannya terkena Fuso seperti bibit. “ karena saat ini masyarakat dalam kondisi ekonomi yang terpuruk. mau tidak mau para petani di daerah ini harus melakukan penanaman ulang ,”tukas Heprianto.
Sementara itu Kepala Balai Besar Kementrian Pertanian, Galif berjanji menyampaikan keluhan petani di Kuansing ke pemerintah pusat. Ia juga mengaku telah berkkordinasi dengan dinas tanaman pangan soal data sawah petani di Kuansing yang terkena fuso. ( yus)
