Akibat Banjir, 700 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Akibat Banjir, 700 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen
Salah satu areal persawahan terendam banjir. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Banjir yang melanda Kabupaten Kuantan Singingi beberapa waktu lalu berdampak terhadap kondisi tanaman padi di area persawahan. Sedikitnya, lebih dari 700 hektar areal persawahan mengalami kerusakan alias fuso.

Dari 2.485 hektare areal persawahan di Kuansing yang terendam akibat banjir, 700 hektar alami fuso. Wilayah yang paling banyak tanaman padinya rusak ada di Pangean, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti.

"Para petani kita baru selesai bercocok tanam. Tiba-tiba banjir datang, lalu merendam sawah mereka beberapa hari. Akibatnya padi rusak," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan (Distangan) Kuansing, Ir H Maisir, Jumat (15/1/2016).

Sawah petani yang terendam itu, katanya, memang tidak bisa lagi tumbuh dan berkembang karena sudah membusuk akibat terendam air. "Rata-rata yang rusak itu tanamannya baru selesai ditanam, begitu tiba banjir
lalu terendam," katanya.

Sebelumnya, banjir sempat merendam area persawahan di Kecamatan Kuantan Mudik seluas 16 hektar, Gunung Toar 277 hektar, Kuantan Tengah 179 hektar, Sentajo Raya 282 hektar, Benai 258 hektar.

Seterusnya, di Kuantan Hilir terendam 55 hektar, Pangean 734 hektar dan Kuantan Hilir Seberang 110 hektar. Selanjutnya, di Inuman terendam 325 hektar dan Cerenti 249 hektar.

"Pasca banjir, dari temuan petugas kita di lapangan ada sekitar 700 hektar lebih yang betul-betul rusak," ujar Maisir.

Untuk areal sawah warga yang rusak akibat banjir, pihaknya akan mengupayakan bantuan benih dan pupuk, baik dari kabupaten atau provinsi. "Semoga saja banjir tidak lagi merendam sawah-sawah petani Kita," katanya.( isa )

Berita Lainnya

Index