Ricuh antara Dua Kenegerian Soal Ulayat Terulang, Sempat Terjadi Tembakan Senapan Angi­n

Ricuh antara Dua Kenegerian Soal  Ulayat Terulang, Sempat Terjadi Tembakan Senapan Angi­n

TELUK KUANTAN - Kericuhan da? pertikaian antara masyarakat Kenegerian Simandolak kecamatan Benai da? Kenegerian Teratak Air Hitam kecamatan Sentajo Raya soal tanah ulayat kembali terulang, Kamis ( 1/10/2015 ).Bahkan padá hari Kamis  hampir terjadi clash besar-besaran antar kedua kelompok warga dí dijalan raya Teluk Kuantan - Rengat sekitar pukul 15.00 WIB. 


Masing-masing kelompok Massa dalam jumlah besar membawa berbagai peralatan siap beradu fisik.Namun dengan kesigapan Polisi, TNI dan dibantu Satpol PP,bentrok fisik yang dapat menimbulkan korban dapat dihindari,Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardhi melalui Kasubag Humas, Iptu Musabi membenarkan hal ini.


Menurut Musabi,sebelum kejadian sekira pukul pukul 13.00 wib masyarakat kenegerian Simandolak pergi ke tanah ulayat yang  dipersengketakan untuk melakukan gotong royong, namun ditanah ulayat tersebut sudah ada masyarakat  kenegerian Teratak Air Hitam yang juga melakukan gotong royong, tiba-tiba  dari salah seorang  masyarakat  kenegerian ?eratak Air Hitam diduga melakukan penembakan kepada rombongan masyarakat  kenegerian Simandolak dengan menggunakan senapan angin.


Akibat peristiwa tersebut kata Musabi masa dari Kenegerian Simandolak pulang dan mengerahkan massa untuk melakukan aksi balasan.
Mendengar Massa da?i Kenegerian Simandolak akan datang, katanya, Massa da?i Kenegerian Teratak Air Hitam juga berkumpul dijalan raya Teluk Kuantan - Rengat. 


Kedua Massa sempat hampir beradu fisik  dí jalan raya sekitar pukul 15.00 WIB, namun dengan kesigapan aparát,ketegangan berhasil diredakan.
saat Massa Kenegerian Simandolak tiba disekitar pendakian Jirak dicegat aparát gabungan, Dan diminta kembali ke desá masing-masing.
"Sedangkan Massa da?i Kenegerian Teratak dicegat aparát disekitar Mapolsek Benai, sekitar pukul 15.OO WIB,"ujar Iptu Musabi.


Kemudian katanya, massa Kenegerian Teratak Air Hitam kemudian stand by dí depan Mapolsek sedangkan Massa Kenegerian Simandolak berkumpul dí tugu Gajah Putih."Namun padá pukul 20.30 Massa kembali ke desá masing-masing,"ujar Iptu Musabi.

Menurut Iptu Musabi,  Kapolres Kuansing AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik serta di dampingi Wakapolres Kuansing,Kompol Maryono,  Kapolsek Kuantan Tengah Dan  Kapolsek Benai didukung  40 personil gabungan TNI,Polres Kuansing, Polsek Benai dan Sat Pol PP diturunkan mencegah bentrokan. "Mereka juga stand by hingga situasi benar-benar kondusif Dan melakukan pendekatan ke masing-masing kelompok masyarakat dengan konsep dialogis agar tidak terjadi konflik susulan,"ujarnya.


Disamping itu sebutnya, Kapolres, Ketua DPRD Kuansing, Andí Putra, Asisten I Setda, H Erlianto Dan Pabung Kodim Inhu dí Kuansing, Kapten Samosir menggelar pertemuan dí kantor Camat Kuantan Tengah untuk mencari solusi penyelesaian dengan melibatkan perwakilan dua kelompok masyarakat. ( Isa )

Berita Lainnya

Index