Bupati dan Warga Antusias Mamucuak di Lubuk Larangan Pangkalan Indarung

Bupati dan Warga Antusias Mamucuak di Lubuk Larangan Pangkalan Indarung
Bupati H Sukarmis memegang ikan hasil tangkapan saat Mamucuak di desa Pangkalan Indarung. ( ktc )
TELUK KUANTAN - Bupati Kuansing H Sukamis, Minggu ( 27/8 ) bersama pejabat dan warga sangat antusias mengikuti kegiatan Mamucuak atau mencari ikan di lubuk larangan yang ada di desa Pangkalan Indarung kecamatan Singingi. Mamucuak di lubuk larangan ini dilaksanakan dalam waktu tertentu, setelah ikan-ikan cukup besar untuk kegiatan desa atau untuk mendukung perayaanyang dilaksanakan desa atau menyambut tamu-tamu dari luar.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, Bupati beserta jajaran Pemkab Kuansing juga menggelar acara bakti sosial , berupa pelayanan kesehatan gratis dan sunat massal bagi anak-anak setempat.
Bupati, Sekda Drs H Muharman, M.Pd dan peserta mamucuak saat waktu yang ditentukan langsung terjun ke sungai menggunakan jaring, jala untuk mencangkap ikan-ikan besar yang ada di sungai tersebut. Riuh rendah tawa mereka terlihat saat mendapatkan ikan atau ikan sulit ditangkap.
Sebelum terjun ke sungai, Bupati dan peserta sangat geram melihat dari atas, keberadaan ikan-ikan besar yang hilir mudik diair yang jernih tersebu. Usai mencari ikan, lantas kemudian dimasak dan dimakan bersama-sama saat jam makan siang tiba.
Kepada wartawan, Bupati Kuansing, H Sukarmis, meminta budaya Mamucuak tetap dilestarikan, dengan harapan semua aturan tentang lubuk larangan sebagai tempat berkembang biak ikan dipatuhi tidak hanya bagi warga Pangkalan Indarung apoalagi warga dari luar.
" Ini budaya lokal yang harus dilestarikan, Pemkab sangat mendukung kearifan lokal ,"ujarnya.

Disamping itu, ujarnya,  masyarakat setempat juga harus terbuka jika ingin budaya Mamucuak tersebut menjadi lebih terkenal daripada saat ini dan menjadi objek wisata dimasa-masa yang akan datang.

Lubuk larangan di desa ini menjadi salah satu luuk larangan yang masih bertahan di Riau dan untuk Kuansing salah satu prestasi yang perlu mendapat apresiasi ditengah banyaknya sungai yang luluh lantak akibat kegiatan penambangan emas tanpa izin.

Melihat lokasi lubuk larangan hati akan terasa sejuk, melihat diseberangnya terdapat areal persawahan yang dikelilingi bukit. Sementara airnya sangat jernih dan dapat melihat ikan yang bergerak kian kemari. Saat mamucuak, selain mencari ikan warga juga mandi untuk merasakan sensasi sungai alami yang masih tersisa itu. ( isa )

Berita Lainnya

Index