Berada Ditengah Heterogenitas, Masyarakat Adat Kenegerian Teluk Kuantan Sekitarnya Perlu Didukung

Berada Ditengah Heterogenitas, Masyarakat Adat Kenegerian Teluk Kuantan Sekitarnya Perlu Didukung
Rumah Godang Kenegerian Teluk Kuantan saat melaksanakan sebuah kegiatan. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan berada di ibukota kabupaten Kuantan Singingi yang multi etnis, suku dan agama. Agar Kuansing sebagai negeri beradat dan bertuan tetap lestari, masyarakat adat Kenegerian Teluk Kuantan dan sekitarnya seperti Kenegerian  Kopah, Kari dan Sentajo perlu disupport dengan dana untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

Disamping itu dengan terlestarinya adat istiadat di Kenegerian Teluk Kuantan dan kenegerian sekitarnya juga menjadi faktor pendukung wisata budaya di Kuansing, seperti halnya di pulau Bali dan Yogyakarta yang dengan sokongan dana APBD dan program CSR perusahaan, kegiatan  adat istiadat dan budaya yang dilakukan komunitas adat mereka menjadi menarik ditengah arus modernisasi.

" Disamping dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang dilakukan selama ini, tentu perlu juga sokongan dana dari APBD dan perusahaan agar lebih maksimal, mulai dari sarana dan prasarana maupun untuk kegiatan adat istiadat dan budaya,  akan menarik sekali kalau kegiatan adat istiadat dan budaya tetap berjalan, mengapa perlu kenegerian-kenegerian ini di dukung karena dekat dengan ibukota yang semakin heterogen, kini dan yang aakan datang karena perkawinan, perkembangan kota dan yang lainnya,"ujar tokoh masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan, Ilyas yang juga ketua Lembaga Peduli Kuansing.

Seperti halnya Pemprov DKI yang memberdayakan budaya Betawi, kata Ilyas sudah saatnya Pemkab Kuansing mengambil langkah hal yang sama, terutama bagi pemimpin baru Kuansing kedepan. Dirinya mencontohkan budaya Melayu di Pekanbaru yang tidak terjaga secara maksimal sehingga kultur Melayu kurang terlihat dalam aspek keseharian.

" Secara fisik di Pekanbaru seperti gedung mungkin bernuansa Melayu, tetapi keseharian tidak demikian,"ujarnya.

Menurutnya banyak keuntungan jika upaya pemberdayaan adat di Teluk Kuantan dan kenegerian sekitarnya tetap lestari, misalnya orang lain akan merasakan Kuansing negeri bertuan dan beradat. Setelah di Kenegerian Teluk Kuantan dan sekitarnya, hal serupa dilakukan di kenegerian lain diseluruh Kuansing.

" Minimal nantinya untuk mensupport dan mengaktifkan struktur  adat mulai dari penghulu, dubalang, monti, malin disetiap suku dan desa agar mereka dapat memerankan tugasnya dengan baik mengelola agenda adat istiadat dan budaya sehari-hari, seterusnya mensupport atribut atau seragam dan kemudian masuk ke kegiatan-kegiatan adat, jadi adat istiadat dan budaya tak lekang oleh zaman,"ujarnya.

Untuk kegiatan-kegiatan yang perlu disupport tentu saja perlu berdiskusi dengan perangkat adat, untuk menentukan skala prioritas dimasing-masing kenegerian. " Ini bagaimana  kerjasama yang baik antara alim ulama, ninik mamak dan cerdik pandai mem back up pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan, dan alangkah indahnya kalau kegiatan adat istiadat dimasing-masing kenegerian terlaksana minimal sekali dalam sebulan, mengingatkan anak cucu kemenakan tentang adat istiadat dan budaya,"tutupnya. ( isa )

 

Berita Lainnya

Index