Kasus Pengrusakan Spanduk Imran Ditangani Polres Kuansing

Kasus Pengrusakan Spanduk Imran Ditangani Polres Kuansing
Kasubag Humas Polres Kuansing, Iptu Musabi. ( ktc )

 

TELUK KUANTAN- Kasus pengrusakan spanduk  ucapan selamat atas terpilihnya Imran, SH sebagai ketua DPD II Golkar Kuantan Singingi kepengurusan Agung Laksono oleh sejumlah orang yang terjadi pada Rabu (22/7/2015) sore kemaren, saat ini sedang ditangani  Polres Kuansing.

Apalagi kasus pengrusakan ini sudah dilaporkan  Rusli (45) warga Desa Koto Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, secara  resmi ke  Polres Kuansing, usai kejadian .


"Ya, kasus pengrusakan spanduk milik Pak Imran  sudah dilaporkan ke Kita oleh saksi pelapor atas nama Rusli dengan terlapor diduga berinisial Sr dkk, dan ini tentu akan Kita tindak lanjuti dan Kita dalami,   "ujar Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardi Priadinata, S.Ik melalui Kasubag Humas Polres, Ipda Musabi, Kamis (23/7/2015) siang di Mapolres Kuansing.

Dari keterangan pelapor Rusli kepada Polisi berdasarkan laporan Polisi dengan nomor : LP/94/VII/2015/Riau/SPKT/Res Kuansing  kata Musabi,  pada hari Rabu (22/7/2015) sekira pukul 16:30 WIB sore, pelapor  mendapat telepon dari  Yuli yang menginformasikan bahwa spanduk yang berada di samping warung miliknya (Yuli-red)  di Desa Koto Kari, dicabut oleh terlapor.

Spanduk yang dicabut itu berbunyi "Selamat atas terpilihnya Bapak Imran, SH sebagai ketua DPD tingkat II Golkar Kabupaten Kuansing periode 2015-2020. Usai mendapat telepon tersebut, saksi pelapor kemudian pergi ke rumah Imran, SH yang berada di Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah.
Ketika saksi pelapor tengah  berada di kediaman Imran yang saat itu sedang ada hajatan syukuran atas terpilihnya Imran sebagai ketua DPD Golkar Kuansing versi Agung Laksono, tiba-tiba datang terlapor (Sr-red) dengan menggunakan mobil ford warna hitam dengan nomor polisi BM 5 TJ dan berhenti di depan rumah Imran kemudian terlapor keluar dari mobil dan melempar spanduk yang mereka cabut tadi, lalu terlapor kembali masuk ke mobil.

Melihat insiden tersebut, Hendri yang merupakan saudara kandung Imran berusaha menghentikan mobil terlapor untuk menanyakan maksud terlapor melakukan hal tersebut, namun terlapor tidak berhenti sehingga mengakibatkan mobil yang dikenderai terlapor menabrak dirinya dan menyebabkan kaki kiri Hendri mengalami memar.

Sebelumnya kata Musabi, sebelum ada laporan resmi dari Rusli terkait dugaan pelaku pengrusakan yang dilaporkan secara resmi ke Polres, tersiar kabar bahwa salah seorang pelakunya  berinisial EP  warga dusun Luar Irok, Desa Koto Taluk Kuantan. Atas informasi tersebut, diperkirakan 10 orang mendatangi rumah EP untuk mencari yang bersangkutan guna diminta pertanggung jawabannya.

Tetapi lanjut Musabi, saat itu EP tidak berada di rumah, dan mereka yang datang mencari EP hanya mendapati istri dan anaknya." Puluhan orang yang datang ke rumah EP  dengan nada marah minta kepada istri EP agar EP menyerahkan diri ke Polisi karena telah menabrak orang, kalau tidak menyerahkan diri rumah akan dibakar, istri EP kemudian menelpon EP, setelah EP tiba dirumah, puluhan orang yang mendatangi istri dan anaknya nya sudah tidak berada dirumahnya, ”ujar Musabi.

“ Ini merupakan keterangan EP saat melapor kepada Polisi dengan nomor laporan polisi LP/93/VII/2015/Riau/SPKT/Res Kuansing yang melaporkan tindakan tidak menyenangkan kepada istri dan anaknya,  pelaku sedang dalam lidik, ini juga akan Kita proses,”ujar Musabi.

Jadi kata Musabi terkait peristiwa Rabo sore itu  terdapat dua laporan, satu oleh Rusli yang melaporkan kasus pengrusakan spanduk milik Imran, dan satu lagi laporan EP yang melaporkan kasus tindak tindakan tidak  menyenangan terhadap istri dan anaknya.  

Menyangkut kejadian ini kata Musabi, pihak Polres Kuansing langsung menurunkan sepertiga kekuatannya untuk melakukan antisipasi kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak dinginkan."Malam tadi hingga siang ini, sejumlah personil kita siagakan untuk melakukan penjagaan di kediaman EP, dan melakukan pemantauan di sejumlah titik terutama tempat-tempat konsentrasi massa berkumpul,"ujar Musabi.

Berdasarkan pantauan, pasca kejadian tersebut, memang terlihat seperti di kediaman Imran, massa berkumpul dan di kantor DPD Golkar Kuansing (Fitri) massa juga terlihat berkumpul hingga larut malam.( utr)




Berita Lainnya

Index