Petani Kembali Keluhkan Turunnya Harga Sawit

Petani Kembali Keluhkan Turunnya Harga Sawit
ilustrasi. ( ktc )


TELUKKUANTAN  - Para petani sawit di Kuansing  kembali mengeluh akibat turunnya harga sawit di tingkat toke. Sebelumnya harga perkilogram masih Rp1.200 namun kini menjadi Rp1.000 per kilogram.

Turunnya harga sawit di kalangan petani di tingkat tauke mengganggu perekonomian masyarakat, apalagi harga bahan-bahan pokok cukup tinggi dan meningkat kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

"Yah, turun lagi, naik sebentar, lalu turun lagi, sangat mengganggu," ujar Rizal, salahseorang petani sawit di desa Jaya , Kecamatan kuantan Tengah kepada wartawan, Jumat (3/7/2015) .

Padahal kata Rizal, kebun sawit menjadi harapan dirinya memenuhi kebutuhan dapur di rumah tangga. Oleh karena kembali turun, tentu perekonomian sedikit terganggu. "Kalau lama-lama kondisi ini, bisa kacau juga," katanya.

Senada dengannya, Ricek, pengusaha sawit asal Pangean juga mengeluhkan turunnya harga sawit. "Rata-rata di tingkat tauke harga sawit turun, mudah-mudahan tidak dalam waktu lama," katanya, terpisah.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kuansing, H Wariman DW SP MSi juga berharap penurunan harga sawit tidak dalam waktu lama. Ia berharap, para penentu harga, seperti pengusaha dan pemerintah bisa menstabilkan harga sawit ini.

"Sekarang kan harganya turun naik, mudah-mudahan tidak dalam waktu lama, apalagi kita mau memasuki lebaran," ujar Wariman.( isa )

Berita Lainnya

Index