Diminta Mundur Dari Dewan, Muslim : Tidak Semudah yang Dibayangkan

Diminta Mundur Dari Dewan, Muslim : Tidak Semudah yang Dibayangkan
Muslim

TELUK KUANTAN- Muslim, S.Sos M.Si menanggapi dengan santai saat dikonfirmasi terkait adanya surat teguran dari fraksi Golkar dan desakan dari Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kuansing yang meminta ia mundur dari jabatan sebagai anggota DPRD Kuansing dari Golkar untuk periode 2014-2019, Senin (25/5/2015) siang di ruang kerjanya di gedung DPRD Kuansing.

Menurut mantan ketua DPRD Kabupaten Kuansing yang saat ini menjabat sebagai ketua komisi C DPRD Kuansing ini, dalam AD/ART atau aturan organisasi Golkar, ada mekanisme dan prosedur yang harus dijalankan untuk memberhentikan seorang kader sebagai anggota DPR/DPRD."Ada aturan dan mekanisme yang harus ditaati dan tentunya tak semudah yang dibayangkan,"kata Muslim.

Apalagi menurut Muslim, desakan meminta dirinya untuk mundur tidak memiliki dasar yang kuat, karena ia menilai bahwa pencalonannya sebagai wakil bupati Kuansing untuk mendampingi Mardjan Ustha di Pilkada Kuansing Desember mendatang merupakan hak setiap warga negara. Disamping itu, ada tahapan yang harus dilalui apabila ingin memintanya mundur."Sebenarnya meminta mundur sebagai apa, sebagai anggota DPRD atau sebagai anggota partai, dan itu ada aturannya,"ujarnya sekali lagi.

Muslim mengakui, dirinya mendapat surat teguran dari Fraksi Golkar, bahwa ada desakan dari pengurus kecamatan Golkar yang memintanya mundur. "Saya kan anggota fraksi juga, seharusnya libatkan saya rapat fraksi, tapi kenapa tidak," sambungnya.

Pria yang bergabung dengan Golkar sejak 1992 ini mempertanyakan hal tersebut. Pasalnya, Muslim sendiri masih mengaku bahwa dirinya masih Sekretaris DPD II Golkar Kuansing yang sah. Dan sampai saat ini, katanya, belum ada surat pergantian dirinya sebagai sekretaris DPD II Golkar Kuansing yang diterimanya.

"Ya, sampai saat ini saya belum menerima revisi pergantian sekretaris. Nah, sebagai kader Golkar sejak tahun 1992 sampai sekarang, saya berharap, sepanjang sesuai mekanisme saya akan patuhi itu," katanya.

Dan Muslim menilai, tidak ada beda antara dirinya dengan bakal calon Indra Putra dan Komperensi yang juga mendaftar dari partai lain. "Saya kira karena saya mencalonkan diri sebagai balon wabup dari partai lain, makanya minta saya mundur. Jadi, apa bedanya pula saya dengan Indra Putra dan Komperensi yang juga mendaftar di partai lain, dan saya punya buktinya," ungkap Muslim.

Oleh sebab itu, sebagai kader yang puluhan tahun ikut membesarkan partai Golkar, dirinya menyatakan tidak akan menanggapi atau membalas surat teguran dari fraksi Golkar tersebut."Saya sudah nyatakan tidak akan menanggapi dan membalas surat tersebut,"pungkas Muslim. (Utr)

Berita Lainnya

Index