Lestarikan Kearifan Lokal, RAPP Serahkan Balai Adat Nagori Pangean

Lestarikan Kearifan Lokal, RAPP Serahkan Balai Adat Nagori Pangean
Penandatangan prasasti disaksikan SHR Manajer Kampar-Kuansing, Edy Yusuf. ( ktc )


PANGEAN - PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) secara resmi menyerahkan Balai Adat Nagori Pangean kepada masyarakat yang melalui Datuk Penghulu Nen Berompek, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Rabu (22/4). Peresmian dan serah terima balai adat tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti oleh kedua belah pihak.

Acara tersebut dihadiri oleh para Ninik Mamak, Pangulu Nen Barompek selaku Pemangku adat, Anggota DPRD Kuansing, Sastra Febriawan, Camat Pangean, Mastur, Tokoh Masyarakat, H Nayarlis dan perwakilan Manajemen RAPP serta masyarakat se-Kecamatan Pangean.

Stakeholder (SHR) Manager RAPP wilayah Kuansing dan Kampar, Edy Yusuf mengatakan pembangunan balai adat merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap pelestarian kearifan lokal dan adat budaya masyarakat setempat. Edy berharap dengan adanya bangunan adat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami juga berharap pembangunan balai adat dapat sempurna dan kami sangat membuka diri terhadap persoalan yang ada untuk dapat berdiskusi mencari jalan keluar terbaik. Sebab, RAPP tidak hanya beroperasi dalam waktu singkat tapi kami ingin hidup berdampingan dan menjadi bagian dari masyarakat bukan sebagai tamu," ujar Edy.

Balai adat yang selesai dibangun pada akhir 2014 ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Tokoh masyarakat Pangean, H. Nayarlis mengungkapkan rasa terimakasih atas bantuan rumah adat yang diberikan perusahaan pulp dan kertas ini. Ia juga menghimbau kepada perusahaan agar dapat menambah bantuan lainnya seperti pembangunan tempat berwudhu, balai silat serta masjid untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Alhamdulillah, RAPP telah membantu masyarakat dalam mengembalikan adat melalui balai adat ini. Kami berharap semoga hubungan saling menghargai ini tetap terjalin, karena perusahaan memerlukan masyarakat, masyarakat juga memerlukan perusahaan. Kami juga berharap adanya sosialisasi dari perusahaan kepada masyarakat terkait operasional di lapangan," katanya.

Mewakili Pengulu Nan Berompek, Datuk Pakomo, H. Hasan Basri, BA juga  mengucapkan syukur atas dibangunnya balai adat Nagori Pangean.

"Terimakasih yang berlapis kami sampaikan kepada RAPP. Kami merasakan nikmat yang paling besar setelah adanya hubungan antara masyarakat dan RAPP. Kami juga melihat besarnya kontribusinya RAPP dalam membangun fasilitas umum seperti banyaknya bangunan masjid yang bagus dibangun oleh perusahaan. Semoga bantuan  ini terus disalurkan, RAPP beroperasi dengan lancar dan masyarakat pun bisa memperoleh manfaatnya," kata Datuk Pakomo.

Datuk Pakomo juga menambahkan bahwa  balai adat yang disebut juga Bandarosa berfungsi sebagai tempat pertemuan adat dan melangsungkan akad nikah.

"Dahulu masyarakat Pangean harus menikah di Bandarosa. Dengan adanya balai ini, diharapkan masyarakat Pangean dapat kembali menggelar akad nikah di balai adat ini namun tetap disesuaikan dengan aturan yang berlaku dari pihak KUA," ucapnya.

Camat Pangean, Mastur berpesan agar komunikasi dan hubungan yang baik terus terjalin demi kemajuan daerah.

"Semoga semakin terjalin komunikasi yang baik dan dengan adanya balai adat ini membuktikan hubungan yang semakin erat antara perusahaan dan masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat, daerah kita akan menggelar pemilihan kepala desa dan kepala daerah, maka mari kita saling menjaga keharmonisan di daerah kita," kata Camat.

Balai adat Nagori Pangean seluas 6 ×16 meter ini dibangun berdampingan dengan  Masjid Jami', Desa Koto Tinggi. Pembangunan Balai Adat Bandarosa ini menelan biaya mencapai 200 juta rupiah ini akan menjadi pusat kegiatan adat dan agama bagi masyarakat Pangean.( rls/pen )

Berita Lainnya

Index