Jasad Manager PT DPN Sudah Dibawa Pihak Keluarga Ke Kampung Halaman, Pelaku Mengaku Tak Menyesal

Jasad Manager PT DPN Sudah Dibawa Pihak Keluarga Ke Kampung Halaman, Pelaku Mengaku Tak Menyesal

TELUK KUANTAN- Jasad Estate manager Sektor Sungai Kuantan, PT Duta Palma Nusantara (DPN) Jon Pieter Sijabat (49), yang menjadi korban pembunuhan ditangan pelaku Candra Tampubolon (17) pada Selasa (17/3/2015) kemaren, sudah dibawa ke kampung halamannya di Sumatra Utara untuk dimakamkan.

"Tadi malam, pihak keluarga korban datang dari Pekanbaru, dan langsung kita serahkan, kemudian jasad korban langsung dibawa pulang ke kampung halamannya di provinsi Sumatra Utara,"kata Kanit reskrim Polsek Kuantan Tengah, Ipda Rapidin saat dikonfirmasi Kuansingterkini.com, Rabu (18/3/2015) siang.

Untuk pelaku kata Rapidin, hingga saat ini pihaknya terus melakukan proses penyelidikan."Untuk sementara kita ancam dengan pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman 15 tahun penjara,"sambungnya.

Sementara itu, pelaku sendiri (Candra Tampubolon) ketika ditemui wartawan di Mapolsek Kuantan Tengah mengaku kalau dirinya tidak menyesal telah melakukan tindakan tersebut."Ndak," jawab pelaku sambil menggelengkan kepalanya saat ditanya soal penyesalannya yang telah menghilangkan nyawa korban.

Alasan pelaku tidak menyesal membunuh korban, karena saat itu dirinya tidak punya niat sedikit pun untuk membunuh. Namun katanya tindakan tersebut ia lakukan secara spontan untuk membela diri dari serangan dari korban yang saat itu berusaha untuk mengambil pisau disalah satu bagian celananya.

"Pada saat saya pukul pertama dengan tangkai kapak, Sijabat langsung tergelatak, namun seketika saya melihat dia berusaha bangkit sambil mengambil pisau, karena itu timbul keberanian saya untuk memukul kembali,"ujarnya.

"Memukul yang kedua itu saya sudah tahu harus ngapain, karena takut dengan perlawanan Sijabat yang pakai pisau. Makanya saya pukul ulang," kisah anak
dari Holomoan Tampubolon itu.

Jatuh yang kedua kalinya, ungkap Candra, korban berusaha bangkit. Dengan perasaan kosong, Candra pun kembali memukul korban dengan kapaknya. Keinginannya memukul sang manager untuk ketiga kalinya dengan punggung kapak ternyata tidak, karena mata kapaknya itu harus mengenai leher bagian kiri korban.

"Saya sebenarnya ingin memukulnya dengan gagang kapak, tapi ternyata mata kapak yang mengena ke lehernya bagian kiri," ungkap Candra.

Setelah kapaknya melukai leher sebelah kiri manager PT DPN Divisi Sungai Kuantan ini, Candra mengaku termenung. Lantas, temannya, Sahat Martua Hutabarat pun membawa Candra menghadap ayahnya. "Sudah memukul yang ketigakalinya, aku termenung, dan langsung aku dibawa Hutabarat ke ayah," pungkasnya. (Utr)




Berita Lainnya

Index