Meski Menarik, Objek Wisata Air Terjun Guruh Gemurai Kuansing tidak Terawat

Meski Menarik, Objek Wisata Air Terjun Guruh Gemurai Kuansing tidak Terawat
Objek Wisata Air Terjun Guruh Gemurai dikunjungi wisatawan. ( fhoto : goriau.com )

TELUK KUANTAN - Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, punya objek wisata alam yang menarik, Namun beberapa diantara objek-objek tersebut tidak dipelihara dan dirawat dengan baik.


Diantaranya, objek wisata Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban, Hulu Kuantan, Air Terjun Guruh Gemurai, Kuantan Mudik, serta objek wisata Bukit Cokik dan sungai Muara Lembu. '''Sayang tak terawat ya pak. Padahal objek wisatanya bagus,'' kata Ibu Nelly kepada GoRiau.com, Sabtu (3/1/2015) di objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai.


Nelly bersama anak-anaknya sengaja datang ke Air Terjun Guruh Gemurai setelah melalui perjalanan dari Muaro Bungo, Jambi, menuju Talukkuantan, Kuansing. ''Anak-anak minta singgah di sini untuk mandi-mandi,'' ujarnya. Anak-anak Nelly sudah bujang dan gadis.


Tapi Nelly takut turun ke dasar air terjun. ''Tangganya terjal sekali pak,'' katanya. Memang, untuk turun ke lokasi mandi di bawah air terjun harus melalui tangga batu yang kemiringannya sangat tajam. ''Meskipun pakai pagar, saya takut turun pak,'' tukasnya.


Objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai berada di kawasan hutan lindung Bukit Betabuh, hanya 1,5 km dari jalan raya Lubuk Jambi-Kiliran Jao. Masuk ke lokasi pengunjung dipungut Rp 4.000 per orang dewasa dan kendaraan roda empat Rp 5.000 dan roda dua Rp 3.000. Sampai di lokasi bayar parkir roda empat Rp 10.000 dan roda dua Rp 5.000.


Pemkab Kuansing sudah membangun sarana dan prasarana wisata, namun bangunannya asal-asalan dan tidak terawat. Misalnya, tangga batu di lokasi air terjun. Tangganya terjal, terlalu kecil, tidak dikeramik dan keamanannya tidak terjamin. Ketika GoRiau.com berkunjung Sabtu (3/1/2015), seorang pengunjung terluka kepalanya kena besi pagar tangga.


Begitu pula mushalla dan kamar wudhuk juga tak terurus. Ironisnya, walaupun di bawah air banyak, tapi kamar kecil dan air untuk wudhuk tak ada. WC nya tidak berfungsi lagi, berbau dan dikerubungi lalat. ''Bagaimana mau kencing dan sholat, air aja tidak ada,'' kata Ibu Eel yang datang dari Pekanbaru.


Dan masih banyak bangunan-bangunan lain yang rusak dan tidak berfungsi. Kondisinya dicoret-coret, dikencingi dan berbau. ''Berbeda dengan objek wisata di Sumbar ya pak. Di sana diarawat, air banyak, dan kita nyaman,'' kata Ibu Nelly membandingkan.


Padahal, objek wisata di Kuantan Singingi ini banyak dikunjungi wisatawan lokal dan nusantara, terutama pada saat Lebaran dan liburan sekolah. Amat disayangkan bila Pemerintah Daerah tidak merawat dan mengelolanya secara baik. Paling tidak untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung, disamping untuk pemasukan daerah. ( grc )

Berita Lainnya

Index