Limbah PT CRS Diduga Cemari Sungai, Sejumlah Buaya Terancam Punah

Limbah PT CRS Diduga Cemari Sungai,  Sejumlah Buaya Terancam Punah
Salah seekor buaya yang ditangkap warga di sungai Tesso. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Aktivitas pencemaran lingkungan terus terjadi di tengah masyarakat. Kali ini, limbah PT. Citra Riau Sarana (CRS) yang diduga telah mencemari sejumlah sungai yang ada di wilayah operasionalnya, seperti di Sungai Teso dan Sungai Langsat.

Salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Kuansing ini beroperasi di wilayah Kecamatan Logas Tanah Darat dan Kecamatan Sentajo Raya. Sungai Teso hulunya berada di Kecamatan Logas Tanah Darat, sedangkan muaranya berada di Kecamatan Sentajo Raya. Sedangkan Sungai Langsat berada di Desa Sungai Langsat Kecamatan Pangean.

Dari informasi yang diperoleh, sudah lebih dari dua pekan pencemaran sungai yang disebabkan limbah PT CRS membuat warga resah. Bahkan Sungai Teso yang dikenal terdapat banyak nuaya pun sudah tercemar, sehingga tentunya buaya-buaya itu terancam punah.

Dalam dua pekan ini pula, buaya sering kali muncul ke permukaan di sejumlah sungai. Bahkan, warga sendiri pun terbilang berani menangkap Buaya ini dan membawanya ke daratan untuk menjadi bahan tontonan masyarakat.

Nah, jika pencemaran terus terjadi di sejumlah sungai yang berada di area operasional perusahaan ini, tentu Buaya-buaya ini akan terancam punah. Dan bukan tidak mungkin pula, sang Buaya ini nantinya menjadikan manusia sebagai mangsanya yang ada di sepanjang sungai tersebut. Pasalnya, Buaya tidak segan-segan lagi muncul ke permukaan untuk mencari lingkungan air yang tergolong sehat.

 

"Kalau lah PT Citra tidak sembarangan soal limbah, tentu sungai tidak akan tercemar. Buktinya sekarang, bisa kita lihat sungai-sungai yang ada di wilayahnya beroperasi banyak yang tercemar. Jangankan manusia, Buaya saja terganggu," keluh Itam Tancia (54), salah seorang warga yang setiap hari melintas di wilayah tersebut, Minggu(14/12/2014) lalu.

Disadari, sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat. Kini, masyarakat tidak bisa lagi memanfaatkan sungai untuk kebutuhan apapun. "Pengelolaan limbah macam apa seperti ini, kalau sungai-sungai semakin tercemar," katanya lagi.

Kepala Desa Sungai Langsat Pangean, Ridwan mengakui, adanya pencemaran sungai yang diduga akibat limbah PT CRS. Dan Ia berharap, agar perusahaan serius mengelolah limbahnya sehingga tidak mengganggu dan merusak lingkungan.

"Sebelumnya Buaya-buaya ini ntah dimana keberadaannya. Sekarang hampir seluruh sungai tercemar. Tidak hanya manusia, tentu Buaya dan hewan lainnya ikut terganggu. Ya, buktinya Buaya itu sering memperlihatkan tubuhnya ke permukaan, bahkan ada warga yang menangkapnya," kata Ridwan kepada waratwan , Senin (15/12/2014).

 

Sementara itu, Manager PT Citra Riau Saranan, Alimin yang dikonfirmasi wartawan Senin kemarin, membantah kalau limbahnya telah mencemari sungai-sungai yang ada di wilayah operasionalnya. Bahkan Ia mengaku sudah mengelolah limbah dengan baik dan benar. "Bukan limbah kita. Kalau ada Buaya-buaya yang muncul ke permukaan itu warga yang menangkap. Jadi, bukan karena limbah kita," kata Alimin.( isa )

Berita Lainnya

Index