Fordas Pertanyakan Komitmen Aparat Selamatkan Lingkungan

Fordas Pertanyakan Komitmen Aparat Selamatkan Lingkungan
Razia PETI di desa Aur Duri kecamatan Kuantan Mudik belum lama ini. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Provinsi Riau, Ir Mardianto Manan MT mempertanyakan komitmen aparat menyelamatkan lingkungan dari pencemaran di Kabupaten Kuantan Singingi.


Pasalnya, kerusakan lingkungan semakin parah di daerah ini. Hal ini disebabkan adanya kesan pembiaran dari para aparat di daerah terhadap aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang semakin merajalela, yang banyak beroperasi di sejumlah sungai yang ada di sejumlah kecamatan, seperti Sungai Kuantan dan Sungai Singingi termasuk juga anak-anak sungai.

"Coba lihat sungai-sungai yang ada di Kuansing, semuanya terlihat sangat keruh. Ini sudah tercemar. Karena ada pembiaran, makanya pencemaran sungai menjadi-jadi, terutama oleh aktivitas PETI yang memang semakin merajalela," kata Mardianto Manan yang dihubungi wartawan, Jumat (12/12/2014) kemarin.

Pencemaran lingkungan sungai setiap hari disaksikan masyarakat yang ada di sepanjang pinggir sungai. Menurutnya, aparat tidak berkutik untuk menangkap para perusak lingkungan yang setiap saat berkeliaran. Oleh karenanya, wajar aparat kepolisian dicurigai oleh masyarakat telah melakukan kongkalikong dengan para perusak lingkungan itu.

"Kalaulah polisi mau menangkap, kami rasa tidaklah sulit. Karena setiap hari bisa kita lihat dan kita saksikan siapa sebenarnya yang terang-terangan telah merusak lingkungan kita itu. Hanya saja selama ini, polisi terkesan membiarkan tindakan tersebut," tegasnya.

Salahseorang pendiri Kabupaten Kuantan Singingi ini melanjutkan,  bahwa dirinya prihatin melihat semakin rusaknya lingkungan di negeri yang mayoritas masyarakatnya tergantung dengan sungai. Sehingga wajar dirinya mempertanyakan komitmen aparat untuk menyelamatkan lingkungan ini.

"Sebagai orang Kuansing harusnya kita memikirkan lingkungan kita ini tetap terjaga. Tapi, sepertinya kita gagal mewariskan lingkungan yang sehat dan bersih terhadap generasi yang akan datang. Dan sekarang mari kita mencegah terjadinya kerusakan lingkungan agar tidak lebih parah," ujarnya.

Dalam pencegahannya itu, selaku Fordas, pihaknya tentu menggantungkan harapan kepada aparat kepolisian untuk menindak para pengrusak lingkungan hidup. "Kalau kita disuruh nindak, ya tak mungkin, karena itu tugasnya Pak Polisi, nanti tak ada tugas Pak Polisi," ujarnya nyindir.

Dari informasi yang diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kuansing, mayoritas sungai di Kuansing sudah tercemar. Sehingga Ketua Fordas mendesak adanya penyelamatan dengan cara menindak tegas para perusak lingkungan. "Mari sama-sama kita menyelamatkan sungai-sungai kita yang semakin tercemar," ajaknya.

Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Bayuaji Irawan SH SIK menyatakan, bahwa pihaknya tetap komit dalam penertiban PETI di Kuansing sebagai upaya penyelamatan lingkungan. "Kita tetap komit. Hanya saja, karena sudah menjadi persoalan sosial tentu kita berharap dukungan pemda," ujarnya, belum lama ini.( isa )

Berita Lainnya

Index