Tradisi Lomba Jalur-Jalur Kian Semarak

Tradisi Lomba Jalur-Jalur Kian Semarak
Pacu jalur-jalur di desa Koto Sentajo. ( ktc )

SENTAJO RAYA Sejak dua tahun terakhir, tradisi pacu jalur- jalur diberbagai Kecamatan semakin semarak. Pacu jalur- jalur ini nyaris sama dengan pacu jalur Tradisional hanya saja jalur- jalur ini tidak ada anak pemacu (Pendayung) melainkan hanya dihilirkan saja.

Menurut Robi (21) salah seorang peserta lomba Jalur- jalur ketika dimintai keterangannya kepada wartawan, Minggu siang (2/11/2014) menuturkan, tradisi lomba jalur- jalur memang saat ini sudah semakin semarak. Sedangkan teknis Dan cara berpacu sama dengan Pacu Jalur Tradisional hanya saja lokasi berpacu tidak di Sungai Kuantan melainkan disungai kecil yang lokasi berpacu panjangnya hanya sekitar 30 meter.

Ditambahkan Robi, tradisi lomba jalur- jalur ini juga di undi untuk menentukan lawan dan jalan. Lomba Jalur- jalur ini juga memperebutkan piala dan tonggol juara serta membayar uang pendaftaran. Jalur- jalur yang ikut lomba juga harus mengikuti kreteria yang ditentukan panitia seperti jalur- jalur harus dicat dan diberi nama jalur serta mempunyai lambai- lambai dan diberi ular-ular sama dengan Jalur asli.

Diakui Robi, Lomba jalur- jalur ini di setiap arena memang sudah mencapai 400 buah dan para pesertanya sudah Dari berbagai kecamatan.  " Kemarin saja lomba jalur- jalur  yang di adakan di Sungai Kuantan Putui Koto Sentajo pesertanya ada dari Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Hilir , Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean dan Kecamatan Kuantan Tengah,"ujarnya.

Jalur- jalur ini memang terkesan bagus- bagus dan nama- namanya juga  nama Jalur yang sudah berjaya seperti Siposan Rimbo, Pulau Leghe Mandulang Untuang, Palimo Olang Putiah ,Gelombang Tsunami dan masih banyak lagi nama yang sudah mempunyai nama besar. " Kita berharap dengan momen Lomba jalur- jalur ini agar memotivasi keberadaan Even Pacu Jalur Tradisional Kuantan Singingi untuk lebih populer di santero Nusantara ini," tukas Robi. ( yus )

Berita Lainnya

Index