Kurang Taman dan Air Mancur, Teluk Kuantan Kurang Indah

Kurang Taman dan Air Mancur,  Teluk Kuantan Kurang Indah
air mancur Kompleks Pemda Kuansing. ( mbc )
TELUK KUANTAN - Kota Teluk Kuantan sejauh ini masih minim ornamen dekorasi kota, baik taman dan air mancur, sehingga belum terlihat keindahan dan kelembutan kota, padahal potensi pembangunannya cukup besar terutama banyaknya lokasi-lokasi yang pas untuk taman dan air mancur.
Menurut pemerhati tata kota, Ir. Z. Qadri, sebagai salah kota di Riau yang termasuk kota wisata karena adanya pacu jalur, kedepan penataan taman dan air mancur perlu mendapat prioritas. Apalagi, Pemkab telah membangun hotel, stadion dan pasar modern yang memerlukan kehadiran banyak orang agar berfungsi dan dilihat bermanfaat bagi masyarakat.
" Untuk air mancur sekarang tak perlu besar-besar dan memerlukan kolam seperti air mancur di taman jalur atau depan Kompleks Pemda yang memerlukan biaya besar,"ujarnya.
Menurutnya air mancur sekarang berukuran sedang dan kecil dan dipadu unsur etnik  atau entitas budaya lokal, seperti air mancur yang keluar dari ornamen seperti Kombuik, Parikek dan ornemen-ornamen budaya.
" Jadi batu alam atau batu hitam diukir seperti Kombuik, Parikek, Keruntuang, Losuang, Sosoran , lalu dari atasnya keluar air yang menetes bukan air mancur, betapa eloknya kalau dibangun seperti itu menyatu dengan alam, lokasinya pun tidak besar dan bisa ditempatkan di sudut jalan,"ujarnya.
Menurutnya ada lima lokasi yang ideal untuk air mancur ini, dan akan menambah keindahan dan ciri khas kota Teluk Kuantan sebagai kota wisata khususnya di Riau. Pertama di dekat sudut pagar Mesjid Agung dan Tugu Carano, dibelokan dari arah Sungai Jering ke Sport Centre dan kedua di sudut pagar Hotel Kuansing dari arah Abdoer Rauf ke kampus UNIKS.
" Potong tikungan itu, bangun air mancur dengan bentuk ornamen etnik dari batu hitam, dikelilingi bunga alangkah akan cantiknya kalau sudah jadi, "ujar Z. Qadri.
Ketiga di depan kampus UNIKS dan pasar tradisional berbasis modern. Ia menyarankan selain air mancur, perlu ditanam pohon minimal tiga lapis, baru kemudian dibangun beberapa air  mancur kecil dengan ornamen etnik disepanjang pagar bagian depan. " Di dua tempat ini air mancurnya dapat lebih dari satu baik bentuk kombuik, parikek, sosoran, losuang. Pasti cantik sekali,"ujarnya.

" Terakhir di depan blok C Pasar Rakyat, lokasi ini menurutnya perlu dibangun air mancur mini,"ujarnya menambahkan.
Disamping itu ujarnya disejumlah lokasi seperti taman jalur, Pemkab Kuansing membangun pondok tempat duduk dari bahan pohon kelapa untuk tiang dan lantai sertai atap rumbia sehinga tercipta suasana desa ditengah kota.

" Kita harus ciptakan Teluk Kuantan yang  modern namun ramah dengan budaya dan istiadat, jika perlu disetiap  lokasi yang memungkinkan dipasang simbol-sibol budaya dan ada istiadat di Kuansing, misalnya di pertigaan di pasang jenis baju kenegerian lengkap dengan atributnya," pungkasnya.( isa )

Berita Lainnya

Index