Pemkab Kuansing Optimis Raih Adipura

Pemkab Kuansing Optimis Raih Adipura


TELUK KUANTAN  – Walaupun passing great (skor nilai) untuk meraih piala Adipura tahun 2014/2015 dinaikkan dibandingkan dengan tahun 2012/2013, Kabupaten Kuantan Singingi tetap optimis bisa meraih penghargaan piala Adipura.

“Tahun 2012/2013, passing great ditetapkan sebesar 74, namun tahun 2014/2015 passing great meningkat menjadi 75,” ujar Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kuansing, Jafrinaldi AP melalui Sekretaris DPKP Kuansing, Drs Azhar MM usai menghadiri kegiatan pembekalan Adipura di Hotel Labersa Pekanbaru, Jumat (24/10) kemaren.

Menurut Azhar, pemantauan pertama oleh tim penilai akan dilakukan dalam dua tahap. Pemantauan pertama (P1) akan dilakukan pada bulan Oktober dan November tahun 2014. Pemantauan kedua (P2) akan dilakukan pada bulan Maret dan April 2015. Dan agar dapat melaju untuk ke pemantauan kedua, maka nilai pada pemantauan pertama minimal 72.

“Sedangkan untuk meraih piala Adipura, hasil pemantauan pertama dan kedua dibagi dua minimal harus mendapatkan nilai 75, kalau mendapatkan nilai 75 baru dapat mendapatkan piala Adipura,” ujar Azhar.

Selain meningkatnya passing great, ujarnya, juga terjadi perubahan penilaian. Sebelumnya, menggunakan titik pantau, dan sekarang diganti dengan pemantauan wilayah. “Untuk cakupan penilaian juga berbeda sekarang pemantauan wilayah,” ujarnya.

Untuk parameter yang akan dilakukan penilaian, ujarnya lagi, terdiri dari pemilahan sampah, baik organic maupun an organic, pengolahan dan pemberlakuan sampah baik organic dan an organic, penyebaran pohon pelindung dan keanekaragaman pohon pelindung.

Menurut Azhar, penilaian Adipura saat ini tidak hanya dinilai dari kebersihan, kesehatan dan kenyamanan tetapi juga bagaimana sebuah kota bisa mengelola limbah menuju kemandirian eneri dan ketersediaan pangan.

Perubahan penilaian ini katanya, berdasarkan pemaparan Kementrian Lingkungan Hidup (LH) tidak terlepas dari beberapa keluhan yaitu rendahnya kredibilitas dan legitimasi hasil pelaksanaan, sebab hasil penilaian tidak mencerminkan kinerja kota, sustanable kinerja kota rendah, ketidakadilan terhadap beberapa kota, ketidaktransparan dan rendahnya partisipasi publik, kapasitas tim penilai yang rendah, komunikasi dan publikasi yang lemah serta penghargaan pasca Adipura.

Dijelaskannya, pada penilaian Adipura sebelumnya difokuskan pada kota yang bebas sampah, memiliki ruang terbuka hijau, memiliki biodiversity perkotaan, memiliki udara dan air bersih.

Namun kedepan, kota Adipura harus bersih, hijau dan sehat, ecology foot print yang rendah, mobilitas rendah energi, menjalan budaya 3 R (reduce, reuse, recycle), memiliki kemandirian energi, air, pangan, ikatan sosial masyarakat yang kuat serta adaptif terhadap perubahan iklim.(Isa)

Berita Lainnya

Index