RAPBD-P Kuansing 2014 Menjadi Rp.1.5 Triliun

RAPBD-P  Kuansing 2014 Menjadi Rp.1.5 Triliun
Bupati Kuansing H Sukarmis menyerahkan draft RPBD-P 2014 kepada Wakil Ketua DPRD, Elpius. ( ktc )
TELUK KUANTAN - APBD murni Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) tahun anggaran 2014 semula berjumlah Rp.1.378.347.820.539,83. Namun jumlah itu bertambah sebesar Rp.171.942.473.852,15 sehingga RAPBD-P Kuansing tahun 2014 menjadiRp.1.550.290.294.391,98.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Kuansing, H Sukarmis menyampaikan pidato pengantar Ranperda Perubahan APBD Kuansing 2014 dalam rapat paripurna DPRD Kuansing yang digelar Selasa ( 12/8/2014 ).
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kuansing Elpius ini hadir Ketua DPRD Muslim, Sekda Drs H Muharman, M.Pd, Muspida Kuansing, Asisten, Kadis , Kaban, Camat dan undangan lainnya.
Menurut Bupati, untuk pendapatan daerah dalam APBD Murni 2014 semula ditetapkan Rp.1.227.441.978.536,- namun pada APBD-P mengalami kenaikan sebesar Rp.41.972.173.119,- sehingga menjadi Rp1.269.414.151.655,- atau terjadi kenaikan sebesar 3,42 persen.
Dijelaskan Bupati untuk sumber penerimaan dari PAD yang ditetapkan Rp 50.156.700.000,- namun dalam APBD-P tidak mengalami perubahan. Untuk dana perimbangan semula ditetapkan sebesar Rp.1.052.422.423.780,- pada APBD-P mengalami kenaikan Rp 13.385.745.836,- atau 1,27 persen sehingga menjadi Rp.1065.808.169.,-.
Kenaikan pada dana perimbangan jelasnya, terjadi pada sektor  bagi hasil bukan pajak dimana pada APBD Murni ditargekan Rp.421.435.189.780,- pada APBD-P menjadi Rp.434.820.935.616,- bertambah Rp 13.385.745.836,-. Sementara pada DAU tidak mengalami kenaikan yang ditetapkan Rp.618.821.044.00,- begitu juga dengan DAK yang tetap sebesar  Rrp.12.166.190.000,-.
Penerimaan dari lain-lain pendapatan daerah yang syah ditargetkan sebesar Rp.124.962.854.756,- pada APBD-P mengalami peningkatan menjadi Rp.153.4999.282.039,- atau bertambah Rp.28.427.283,-. Peningkatan terjadi pada penyesuaian dan otonomi khsusus   ( tunjangan profesi guru ) yang semula sebesar Rp 81.307.320.756,- menjadi Rp.93.403.958.000,- atau terjadi penambahan sebesar Rp 12.096.637.244,-.
Sedangkan dari sektor  lain-lain pendapatan daerah yang syah semula ditetapkan Rp.3.55.534.000,- pada APBD-P mengalami peningkatan menjadi  Rp20.045.324.039,- atau bertambah sekitar Rp.16..489.790.039,-.
Sedangkan mengenai belanja daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Nomor 59 Tahun 2007 belanja daerah meilupti semua pengeluaran yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi pengeluaran kas daerah.
Belanja daerah pada APBD Murni 2014 semula ditetapkan sebesar  Rp. 1.378.347.820.539, 83. Pada APBD-P 2014 menjadi 1.550.290.294.391,98 atau bertambah sekitar Rp.171.942.473.852,15 atau naik sebesar 12,47 persen.
Untuk belanja tidak langsung yang merupakan belanja yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang pemanfaatannya untuk pelayanan umum masyarakat, pada APBD Murni ditetapkan sebesar Rp.587.935.137.802,87 pada APBD-P 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp.630.907.784.349,02 atau bertambah sebesar Rp.42.972.646.546,15 atau naik sekitar 7,13 persen.
Sementara untuk belanja langsung yang dialokasikan membiayai kegiatan yang pemanfaatannya secara langsung oleh masyarakat, pada APBD Murni ditetapkan Rp.790.412.682.736,96, dalam APBD-P 2014 naik menjadi Rp.919.382.510.042,96 atau bertambah sekitar Rp.128.969.827.306,- atau naik sekitar 16,32 persen.
Uuntuk pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayan daerah, menurut Bupati untuk penerimaan pembiayaan daerah pada APBD Murni 2014 ditetapkan sebesar Rp.150.905.842.003,83 pada APBD-  2014 setelah diaudit menjadi Rp.322.472.960.865,10,-

Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah pada APBD Perubahan tidak mengalami perubahan , dengan demikian daerah mengalami surplus  sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA ) sebesar Rp.41.596.818.128,12 yang nantinya akan dipergunakan untuk pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2015 mendatang. ( isa )

Berita Lainnya

Index