Idul Fitri di Kuansing, di Kota Saling Kunjung, di Kampung Mendoa Rumah ke Rumah

 Idul Fitri di Kuansing, di Kota Saling Kunjung, di Kampung  Mendoa Rumah ke Rumah
Lemang dan Tangguli makanan khas lebaran di Kuansing. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Lebaran Idul Fitri 1435 H yang jatuh pada hari Senin ( 28/7/2014 ) membuat suasana perayaannya di Kuansing berlangsung sangat ramai dan meriah. Para perantau dan warga dikampung halaman berbaur merayakan lebaran bersama-sama bersama keluarga tercinta.

" Lebaran tahun ini benar-benar luar biasa ramainya, orang hilir mudik begitu banyak seperti hari pacu saja jumlah kenderaannya, "ujar Suwirman warga Gunung Toar, Kamis  ( 31/7/2014 ).

Mungkin ujarnya, karena lebaran jatuh hari Senin, sehingga baik karyawan swasta maupun pemerintah dapat pulang ke kampung halaman sehingga suasana menjadi ramai sekali. " Tahun ini memang jauh ramainya, orangjauh ( rantau ) pulang banyak juga,"ujarnya.

Yang mengejutkannya, keramaian itu berlangsung sejak hari Senin sampai dengan Kamis." Mungkin hari Jumat dan Sabtu masih ramai,"ujarnya sambi bersyukur ikatan silahturahmi masih terjalin baik di Kuansing.

Sementara perayaan Idul Fitri dirayakan berbeda-beda. Di kawasan Kota seperti Teluk Kuantan, warga saling berkunjung ke rumah kerabat dan handai taulan sambil mencicipi minuman dan kue-kue kering dan juga aneka makanan seperti lontong dan sate serta soto.

Sementara di desa-desa warga sebagian besar mempertahankan tradisi lebaran dengan saling berkunjung memberi doa kerumah-rumah warga. Setiap rumah yang mereka datangi mereka menikmati hidangan nasi dan lauk pauk yang disediakan tuan rumah, baik rumah warga biasa maupun berpunya tanpa perbedaan. Tradisi ini juga yang mengundang kerinduan para perantau pulang  mudik untukmenikmati suasana kebersamaan dan kesederhanaan ini. Acara doa rumah kerumah berlangsung pada hari pertama lebaran Idul Fitri.

Bagi urang sumondo dan orang baru dikampung tradisi ini mengejutkan. Jika tidak pandai mensiasati makan nasi saat bertandang dari rumah ke rumah bisa langsung kekenyangan sebelum doa rumah ke rumah habis. Apalagi makan yang dihidangkan cukup menarik selera seperti gulai cipuik dengan ayam.  Ditambah lagi kehadiran lemang dan tapai serta tangguli ( sejenis srikaya ) serta kue tradisional lainnya.

" Ini sudah menjadi tradisi masyarakat  mendoa dari rumah ke rumah selama Idul Fitri,"ujar Ison warga desa Sukaping Pangean.

Sementara pada hari raya kedua warga dikampung-kampung di Kuansing menggelar ziarah kubur ke makam orang-orang yag mereka cintai yang telah berpulang ke pangkuan Allah SWT. Sedangkan pada hari ketiga an keempat warga dikampung-kampung menggelar kegiatan diruamh godang dan suku masing-masing.

" Kalau di Kopah hari kedua ya ziarah kubur dan hari selanjutnya pertemuan di rumah godang ( suku ), ramai dan meriah disaat ini Kita tahu keluarga dekat dan sesama suku,"ujar Andi warga Kopah.( isa )

 

Berita Lainnya

Index