Kesbangpol Kuansing Taja Sosialisasi Mekanisme Penanganan Konflik Agraria

Kesbangpol Kuansing Taja Sosialisasi Mekanisme Penanganan Konflik Agraria
Pembukaan Sosialisasi Penanganan Konflik Agraria. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Badan Kesatuan Bangsa dan  Politik ( Kesbangpol Kuansing menggelar kegiatan sosialisasi mekanisme penanganan konflik agraria. Peserta yang diundang dalam sosialisasi ini mereka yang berada diperbatasan dengn kawasan operasional perusahaan yang ada di daerah ini.
Hal tersebut dikatakan Kaban Kesbangpol Kuansing, Drs Linskar didampingi Kepala Bidang Ketahanan dan Penanganan Konflik Badan Kesbanpol, Drs Syahrul diruang kerjanya, Rabu ( 18/6/2014 ).
Menurut Linskar, kegiatan ini diikuti oleh 80 orang warga dan dilaksanakan dalam dua gelombang. Pertama hari Selasa ( 17/6 ) dan hari kedua Kamis ( 19/6 ). " Untuk masing-masing gelombang diikuti 40 orang peserta,"ujarnya.
Untuk gelombang pertama ujarnya diikuti oleh warga dari tiga desa masing-masing desa Banjar Benai kecamatan Benai yang berbatasan dengan PT Duta Palma Nusantara, kedua desa Giri Sako yang berbatasan dengan PT. Citra Riau Sarana dan desa Pulau Kedundung yang berbatasan denganPT. Duta Palma Nusantara.
" Untuk gelombang kedua akan diikuti warga dari sejumlah desa dari kecamatan Pucuk Rantau dan kecamatan Hulu Kuantan yang tingkat konflik pertanahan juga ada,"ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah  kerjasama yang menciptakan perdamaian, ketentraman dan ketertiban masyarakat, terciptanya suasana yang kondusif, terbebas dari berbagai macam gangguan dan keamanan serta ketertiban, terhindar dari berbaga macam bahaya dan bencana.
Sebab berdasarkan data yang dihimpun, konflik pertanahan cenderung meningkat. Konflik agraria juga berdimensi konflik horizontal antara warga dan kelompok masyarakat yang berujung kerusuhan fisik yang menimbulkan korban jiwa dan raga serta harta benda. Hal ini perlu diantisipasi dan diatasi agar tidak menganggu stabilitas nasional, keamanan dan ketertiban masyarakat.
" Kami menghimbau kepada seluruh peserta yang ikut untuk mempelajari sasaran dalam penyelesaian konflik agraria sehingga dapat menciptakan harmonisasi dengan mengedepankan etika sosial dari berbagai pihak dengan cara saling memahami kondisi sosial ekonomi masing-masing,"ujarnya.
Untuk memberi materi kepada para peserta ujarnya, pihaknya mengudang kepala Badan Pertahanan Nasional yang cukup memahami konflik pertahanan dan nara sumber lainnya. " Alhamdulillah acara pertama berjalan baik, peserta sangat antusias mempertanyakan kepada narasumber tentang konflik dan solusi kepada narasumber,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index