Masuk Musim Kemarau, Produksi TBS Petani Kuansing Turun

Masuk Musim Kemarau, Produksi TBS Petani Kuansing Turun
ilustrasi. ( ktc )

 TELUK KUANTAN - Sejumlah petani sawit di Kuansing saat ini mengalami persoalan terkait turunnya produktivitas tandan buah segar (TBS). Salahsatu penyebabnya akibat kondisi cuaca yang memasuki musim kemarau panjang yang berdampak terhadap produksi sawit masyarakat.

"Setiap kali panen hasilnya selalu turun, mungkin ini pengaruh musim kemarau," kata Rahmat (45), salah seorang petani sawit di Kecamatan Benai kepada wartawan, baru-baru ini.

Kendati harga sawit terus naik, namun karena produksi sawit turun, menurutnya, tidak begitu berdampak terhadap perekonomian. "Tak imbang juga, walaupun sawit mahal, tapi kan produksi sawit saat ini turun," katanya.

Menurutnya, kondisi ini tidak hanya dialami dirinya. Sebagian besar  petani sawit di Kuansing dinilainya mengalami kondisi yang sama. "Saya rasa seluruh petani mengalami seperti ini," katanya juga.

Disadarinya, turunnya produksi buah sawit selalu dihadapi petani. Namun demikian, Ia terus berupaya untuk meningkatkan hasil produksi sawit dengan cara memaksimalkan pupuk.

"Kalau buah track (turun,red) sudah biasa, pupuk aja kita maksimalkan," katanya lagi.

Sementara itu, Kadis Perkebunan Kuansing, H Wariman DW SP mengakui, kalau petani sawit kerapkali mengalami turunnya produksi. "Ini biasa, paling tidak lama," katanya. Jika harga sawit terus naik, lalu produksi turun, Ia menilai, petani tidak begitu nikmati harga tersebut. "Ya, mudah-mudahan kondisi ini tidak berlangsung lama," harapnya juga.( isa)

Berita Lainnya

Index