Sakit Saat Terbakar, Santri tak Mampu Selamatkan Diri

Sakit Saat Terbakar, Santri tak Mampu Selamatkan Diri
Kebakaran di Ponpes Al-Munawaroh Pekanbaru. ( fhoto : riauterkini.com )


PEKANBARU- Noval (14) santri MTS Al-Munawaroh tewas terpanggang saat insiden kebakaran yang terjadi, Senin (30/12/13), di Pondok Pesantren Al-Munawaroh, Jalan Pesantren, Tenayan Raya.

Siang itu, korban yang berasal dari Desa Simalinyang, Kampar Kiri, Kampar itu, bersama seorang temannya, Rizi Kaldo. Mereka sedang tidur dan tidak mengikuti proses belajar-mengajar karena sakit. Korban diduga lemas, tidak bisa melarikan diri.

Hal ini sesuai yang diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Andri Sukarmen kepada riauterkinicom, di lokasi kejadian. Korban tidak bisa melarikan diri lantaran sakit. Sedangkan, teman sekamarnya, Rizi Kaldo berhasil kabur dan hanya mengalami luka bakar.

"Dari informasi yang kami dapatkan, sesuai dengan keterangan santri yang lain, ketika itu, korban sedang sakit. Sehingga, tidak bisa melarikan diri. Sementara teman-teman korban lainnya sibuk dengan menolong diri sendiri, tak sempat menolong Noval. Belakangan baru diketahui bahwa Noval masih berada di dalam kamar. Namun, santri-santri lain sudah tidak bisa lagi menolong Noval. Karena api sudah membesar," ungkapnya.

Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Kukuh Yulianto Widodo saat dikonfirmasi mengatakan, korban sudah dilarikan ke RSUD Arifin Achmad untuk diotopsi. Selanjutnya korban tewas itu akan dijemput oleh keluarganya.

"Korban sudah tewas saat ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran," kata Kapolsek.

Ditanyakan dari mana api berasal, Kapolsek mengungkapkan api berasal dari salah satu kamar atau tepatnya kamar nomor delapan. Namun, ia belum bisa memastikan apa penyebab api yang 'mengamuk' itu.

"Kalau penyebabnya belum bisa kita ungkapkan. Karena harus menunggu hasil dari labfor (laboratorium forensik-red). Api berasal dari kamar nomor delapan," ungkapnya.

Polisi juga sudah memberikan police line di lokasi kejadian. Demi keamanan, santri-santri tersebut akan diliburkan untuk sementara waktu. Terlebih lagi, asrama-asrama sudah tidak bisa ditempati.

"Demi keamanan untuk penyelidikan dan penyidikan, makanya kita police line. Sekolah juga akan diliburkan untuk sementara waktu," ungkap Kukuh. ( sumber : riauterkini.com )


PEKANBARU- Noval (14) santri MTS Al-Munawaroh tewas terpanggang saat insiden kebakaran yang terjadi, Senin (30/12/13), di Pondok Pesantren Al-Munawaroh, Jalan Pesantren, Tenayan Raya.

Siang itu, korban yang berasal dari Desa Simalinyang, Kampar Kiri, Kampar itu, bersama seorang temannya, Rizi Kaldo. Mereka sedang tidur dan tidak mengikuti proses belajar-mengajar karena sakit. Korban diduga lemas, tidak bisa melarikan diri.

Hal ini sesuai yang diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Andri Sukarmen kepada riauterkinicom, di lokasi kejadian. Korban tidak bisa melarikan diri lantaran sakit. Sedangkan, teman sekamarnya, Rizi Kaldo berhasil kabur dan hanya mengalami luka bakar.

"Dari informasi yang kami dapatkan, sesuai dengan keterangan santri yang lain, ketika itu, korban sedang sakit. Sehingga, tidak bisa melarikan diri. Sementara teman-teman korban lainnya sibuk dengan menolong diri sendiri, tak sempat menolong Noval. Belakangan baru diketahui bahwa Noval masih berada di dalam kamar. Namun, santri-santri lain sudah tidak bisa lagi menolong Noval. Karena api sudah membesar," ungkapnya.

Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Kukuh Yulianto Widodo saat dikonfirmasi mengatakan, korban sudah dilarikan ke RSUD Arifin Achmad untuk diotopsi. Selanjutnya korban tewas itu akan dijemput oleh keluarganya.

"Korban sudah tewas saat ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran," kata Kapolsek.

Ditanyakan dari mana api berasal, Kapolsek mengungkapkan api berasal dari salah satu kamar atau tepatnya kamar nomor delapan. Namun, ia belum bisa memastikan apa penyebab api yang 'mengamuk' itu.

"Kalau penyebabnya belum bisa kita ungkapkan. Karena harus menunggu hasil dari labfor (laboratorium forensik-red). Api berasal dari kamar nomor delapan," ungkapnya.

Polisi juga sudah memberikan police line di lokasi kejadian. Demi keamanan, santri-santri tersebut akan diliburkan untuk sementara waktu. Terlebih lagi, asrama-asrama sudah tidak bisa ditempati.

"Demi keamanan untuk penyelidikan dan penyidikan, makanya kita police line. Sekolah juga akan diliburkan untuk sementara waktu," ungkap Kukuh. ( sumber : riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index