Penderita Cukup Tinggi, Alat Pemeriksa TBC di Puskesmas Kurang dan Banyak Rusak

Penderita   Cukup Tinggi, Alat Pemeriksa TBC di Puskesmas Kurang dan Banyak Rusak
Ilustrasi penyakit TBC. ( ktc )


TELUK KUANTAN-  Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan ( Dapil ) Inhu - Kuansing, Hj Supriati Mahdili mengaku prihatin dengan jumlah dan konsisi peralatan pemeriksaan penyakit Tuberkulosis (TBC atau TB). Selain kekurangan, peralatan yang ada juga banyak yang sudah rusak.
Hal tersebut disampaikan Supriati Mahdili kepada wartawan, Rabu ( 20/11/2013 ). Ia menyatakan hal itu setelah meninjau sejumlah Puskesmas yang ada di Kuansing.

Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan Rabu (20/11) di Teluk Kuantan, setelah dirinya melakukan peninjauan kesejumlah Kecamatan. Saat berada di sejumlah Puskesmas, Supriati banyak mendaptkan keluhan dari Puskesmas soal ini.

Menurutnya saat ini jumlah Puskesmas yang ada di Kuansing sebanyak 23 buah. Dari jumlaH itu, ternyata tidak semua memiliki peralatan pemeriksaan penyakit TBC.Disamping peralatan yang ada juga sudah banyak yang tidak berfungsi.

Karena itu Supriati berharap, Pemprov Riau turut mengatasi masalah ini.

"Jangan semua dibebankan kepada daerah, Pemprov Riau melalui Diskesnya juga harus turun kebawah apa-apa yang dibutuhkan untuk tempat pelayanan kesehatan di tiap daerah di Riau ini, supaya masyarakat kita terhindar dari segala macam penyakit,"katanya.

"Kita tahu daerah APBD nya, tidak akan semuanya bisa tercapai usulan yang disampaikan, maka Kita minta Diskes Riau ini turun tangan agar pada 2014 membuat pengadaan pembelian alat Mikroskop untuk pemeriksaan penyakit TBC bagi masyarakat ditiap Puskesmas,"harapnya.

Kadis Kesehatan Kuansing, dr Reza Tjahyadi melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Mira Setiana kepada wartawan Rabu, terkait kondisi ini mengakuinya. Menurutnya dari 23 Puskesmas yang ada, baru 10 Puskesmas yang memilikinya.Kalau idealnya setiap Puskesmas memilikinya.

" Itupun kondisinya sudah ada yang tidak bisa digunakan karena ada yang rusak,"ujarnya.

Mengingat APBD Kuansing cukup kecil, senada dengan Supriati, pembelian alat ini diharapkan ditopang  Provinsi. " kita sangat berharap ada bantuan dari pihak Provinsi tentunya melalui Diskesnya,"katanya.

Akibat keterbatasan alat ini ungkap Mira, petugas puskesmas di Kuansing seringkali merujuk penderita TBC ke Puskesmas yang sudah memilikinya.Contohnya pasien yang ditangani di  Puskesmas  Pucuk Rantau dan Lubuk Ramo, melakukan pemeriksaan penyakit TBC ke Puskesmas Lubuk Jambi. Kemudian Puskesmas yang ada di Sukaraja mereka memeriksakan hasil TBC ini ke Puskesmas Cerenti.

Sementara dari data Diskes sendiri, sampai dengan September 2013 ini, terdapat  196 kasus TBC. ( RSA )

Berita Lainnya

Index