Hujan Berkepanjangan, Petani Karet di Kuansing Menjerit

Hujan Berkepanjangan, Petani Karet di Kuansing Menjerit
Petani sedang menderas karet. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Tingginya curah hujan sejak tiga pekan terakhir membuat para petani karet di daerah ini semakin menjerit. Betapa tidak hujan terus turun hampir setiap hari tidak siang ,malam pun diguyur hujan.

" ini masa sulit yang harus kami terima," papar Duar (47) salah seorang petani karet asal Kampung Baru Sentajo Kecamatan Sentajo Raya ketika dimintai keterangannya minggu pagi (17/11/2013).

Dikatakannya, Saat ini para petani karet sangat menderita sekali, hampir tiga Minggu  tidak bisa memotong karet karena hujan terus turun baik pada siang maupun pada malam harinya.

" Penderitaan Kami para petani karet semakin bertambah dengan kondisi saat ini, karena semua kebutuhan keluarga bersumber dari penghasilan karet seperti  kebutuhan keperluan anak sekolah. Untuk saat ini terpaksa mencari pekerjaan lain demi menutupi kebutuhan keluarga. Jika musim penghujan terus berlanjut, entah bagaimana dan apa yang akan terjadi," tutup Duar dengan nada sedih.

Hal yang sama dibeberkan oleh Isual warga desa Pisang Berebus Kecamatan Gunung Toar. Menurutnya, paling dalam dua pekan hanya satu atau dua kali hari yang cukup cerah, sisanya hujan terus menerus.

Untuk menyikapi musim penghujan yang membuat petani karet tidak bisa bergerak, dirinya harus bekerja sebagai tukang bangunan.

" Itu pun kalau ada kawan yang mengajak bertukang, kalau tidak ya terpaksa menambah bon ke toke,"ujarnya.

Disamping itu untuk menafkahi keluarganya, Ia mencari tambahan secara serabutan. " Kadang mencari ikan, kadang ikut kawan yang mengajak bekerja, yang penting dapat uang untuk kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak-anak,"pungkasnya. ( madiyusman )

Berita Lainnya

Index