Eks Lokasi PETI Yang Tandus dan Rusak bakal Direboisasi

Eks Lokasi PETI Yang Tandus dan  Rusak bakal Direboisasi
Polda Riau saat razia PETI di Singingi. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Dinas Kehutanan ( Dishut ) Kuansing menggagas pemulihan atau penghijauan bekas areal penambangan emas tanpa izin ( PETI ). Pasalnya ribuan hektare lahan eks PETI saat ini kondisinya memprihatinkan, karena tandus setelah ditinggal pelaku PETI.  padahal sebelumnya merupakan areal perkebunan yang SUBUR.
" Kita memang berpikir bagaimana ribuan bekas lahan eks PETI dapat dimanfaatkan kembali. Melalui dana alokasi khusus ( DAK ) bidang kehutanan dari APBN tahun 2014 diharapkan rencana ini dapat terlaksana,"ujar Kadishut Kuansing, Dr Agus Mandar, M. Si di ruang kerjanya, Senin ( 21/10 ) siang.
Jika pusat menyetujui ujarnya, untuk tahap awal tersebut dilaksanakan di kecamatan Singingi Hilir. Saat ini sekitar seribu hektare lahan yang dulunya kawasan kebun karet saat ini sudah tandus mulai dari desa Petai, Koto Baru  sampai ke desa Sungai Paku.
" Tengok saja lahan bekas kerukan dan galian membuat lahan disekitarnya tidak rata, bergelombang dan banyak lubang sana-sini, padahal kawasan ini sebenarnya penyanggah bagi desa dari debit air sungai Singingi kala naik. Dengan kondisi yang tandus tak ada pohon lagi, jika terjadi banjir bisa berdampak buruk bagi warga,"ujarnya.
Oleh sebab itu sebutnya, lahan-lahan di lokasi tersebut yang saat ini tandus akan kembali dihijaukan melalui kegiatan hutan tanaman rakyat ( Hutara )  melalui penanaman karet, namun dalam 1 hektare Hutara disisip dengan tanaman asli hutan, sebagai sumber kayu puluhan tahun mendatang bagi warga masyarakat.
Namun mengingat luasnya areal bekas eks lokasi PETI yang mencapai ribuan hektare, dirinya tidak dapat memperkirakan kapan program ini tuntas. Bayangkan ujarnya, tahun 2014 jika kegiatan ini disetujui, baru dapat dilakukan dilahan seluas 100 hektare.
" Di tiga desa itu saja diperkirakan dari survey secara umum lebih kurang 1000 hektare.lujarnya.
Namun demikian upaya Dishut Kuansing setidaknya berusaha secara bertahap kembali menghijaukan lahan yang tidak produktif itu dan saat ini terlantar. " Memang dampak PETI sangat memprihatinkan merusak hutan, kebun. Coba saja lihat yanbg ditigas desa ini, kalau dilapangan kecewa Kita melihatnya, padahal dulu hijau, subur dan lokasi mencari nafkah bagi warga,"pungkasnya. ( isa  )

Berita Lainnya

Index