TELUK KUANTAN - Aksi kejahatan di Kuansing semakin berani saja. Jumat ( 18/10 ) pukul 02.00 dinihari tadi, selain aksi Curanmor yang menewaskan salah seorang pelaku Curanmor, mesin ATM BRI yang ada di Mandiri Swalayan Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan dibawa kabur para perampok. Sampai kini, jajaran Polres Kuansing terus memburu para pelaku.
Aksi perampokan mesin ATM BRI di Mandiri Swalayan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Kuansing, AKBP Bayu Aji Wirawan, S.Ik melalui Kabag Ops Polres Kuansing, Kompol Azwar kepada wartawan, Jumat ( 18/10 ) siang.
" Iya terjadi perampokan mesin ATM BRI di Mandiri Swalayan Kuansing, Jumat sekitar pukul 02.00 dinihari ,"ujar Kompol Azwar.
Aksi perampokan tersebut ujarnya diketahui pada pagi hari oleh pengelola Mandiri Swalayan saat hendak membuka usahanya. Namun mereka tidak mengetahui kemana mesin ATM BRI tersebut dibawa kabur oleh para perampok. " Saat mereka akan membuka swalayan barulah diketahui bahwa mesin ATM BRI yang ada didalam swalayan tersebut sudah raib,"ujarnya.
Namun mesin ATM BRI tersebut ternyata ditinggal para perampok dalam keadaan kosong di desa Jake kecamatan Kuantan Mudik. " Kebetulan yang menemukan salah seorang petani karet yang kebetulan akan menyadap karet saat itu,"ujarnya.
Menurut Azwar, mesin ATM tersebut memang berada di lantai I dalam Mandiri Swalayan. " Kalau ada CCTV ( kamera pengintai ) yang dipasang di Mandiri Swalayan Kita akan minta mana tahu bisa menjadi petunjuk, mengenai kerugian belum dapat diketahui,"ujarnya.
Sementara itu Manajer Operasional BRI Cabang Teluk Kuantan, Edy Mulyadi kepada wartawan, Jumat sore mengakui adanya kejadian ini. Namun ujarnya, tidak seluruh elemen mesin ATM BRI yang ada di Mandiri Swalayan tersebut dibawa kabur perampok.
" Tak semua alat mesin ATM yang dibawa kabur perampok, namun memang sudah ada usaha untuk menjebol tempat penyimpanan uang,"ujarnya.
Diakui Edy tempat penyimpanan uang didalam mesin ATM memang cukup sulit untuk dibongkar oleh siapapun, karena selain berat pengamanan nya berlapis. " Namun sudah ada usaha untuk membongkarnya,"ujar Edy Muladi seraya belum dapat menyebutkan kerugian yang diderita BRI akibat kejadian ini. ( isa )
