Sempena HUT Kuansing ke-14

Mahasiswa Kuansing Yogyakarta Taja Dialog, Sumbang Pikiran Demi Kemajuan Kampung Halaman

 Mahasiswa Kuansing Yogyakarta Taja Dialog, Sumbang Pikiran Demi Kemajuan Kampung Halaman
Salah satu kegiatan mahasiswa Kuansing di Yogyakarta. (k tc )


TELUK KUANTAN  – Sempena hari ulang tahun ( HUT ) Kuansing yang ke-14, mahasiswa asal Kuansing yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta menggelar dialog bersama salah seorang tokoh pendiri Kuansing  Ir Mardianto Manan MT. Dialog yang mengupas sejumlah isu aktual baik masalah dan solusinya itu dilaksanakan, Sabtu (5/10) akhir pekan lalu.

Dialog terbuka yang dihadiri sekitar 200 orang mahasiswa asal Kuansing mengambil tema, “ upaya ataupun usaha yang bisa dilakukan oleh mahasiswa Kuantan Singingi untuk ikut serta memberikan andil dalam pembangunan dan mensejahterakan masyarakat Kuantan Singingi”.

Mardianto Manan usai dialog kepada wartawan mengapresiasi kegiatan dialog yang dilaksanakan mahasiswa Kuansing di Yogyakarta tersebut. Menurutnya, hal tersebut  merupakan Keinginan mereka mempersembahkan yang terbaik bagi kampung halamannya. Karena itu dirinya mendukung dialog tersebut, dan harus dilakukan oleh mahasiswa asal Kuansing yang sedang kuliah di daerah lain, terlebih di momen hari jadi Kuansing yang ke-14 tersebut.

" Mereka generasi terdidik, mereka harus menyumbangkan ide dan gagasan bagi kemajuan daerah tanpa kenal lelah,"ujarnya.

Sementara itu Ketua Ikatan Pelajar  Riau Yogyakarta Komisariat Kuansing, Husnul Maaf dalam releasenya kepada wartawan mengatakan, dialog tersebut mereka taja untuk menyumbangkan ide, gagasan dan pikiran untuk memberikan yang terbaik bagi Kuansing.

“ Tidak terasa, Kuansing sudah berumur 14 tahun. Sebagai wujud rasa syukur Kita, maka kita sebagai mahasiswa ingin memberikan yang terbaik untuk daerah. Dan kita sengaja mengundang Pak Mardianto Manan, yang merupakan salah seorang tokoh muda yang terlibat dalam pendirian Kabupaten Kuansing,” kata Husnul Maaf.

Menurutnya, selama ini,  mahasiswa Kuansing di Yogyakarta ingin memberi kontribusi secara langsung dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Kuansing dibawah kepemimpinan Bupati H Sukarmis. “Seperti apa perannya, itu yang kita bahas bersama Pak Mardianto, karena memang dari dulu kita ingin memberikan kontribusi terhadap pembangunan di daerah,” katanya.

Dalam dialog tersebut, dibahas sejumlah persoalan serius seperti kerusakan lingkungan akibat penambangan emas tanpa izin (PETI, yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kuansing.
“Yang  menjadi persoalan adalah masyarakat tidak terlalu mengerti dengan bahaya ataupun akibat dari PETI, sehingga mereka kadang-kadang mudah saja untuk dibohongi oleh pelaku hanya dengan imbalan uang untuk bantuan ini dan itu,” jelasnya.

Melalui dialog ini ujarnya, diharapkan terdapat solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di daerah saat ini. Sehingga disamping mempererat hubungan antara mahasiswa, dialog itu juga bermanfaat dalam meningkatkan rasa cinta pihaknya kepada daerah.
 
Selanjuntya, salah seorang mahasiswa pasca sarjana (S-2) dari IPRY Komisariat Kuansing,  Agus Chandra ST menambahkan, kalau persoalan kerusakan lingkungan yang terjadi di Kuansing saat ini merupakan masalah serius yang harus diselesaikan bersama. Upaya penyelematan lingkungan yang telah dilakukan Pemkab Kuansing benar-benar harus didukung oleh semua elemen masyarakat, dan yang terpenting adalah pihak kepolisian.

“Pemerintah butuh dukungan dari semua pihak terutama mahasiswa yang dinilai mengerti akan bahaya dampak PETI, sehingga daerah kita tidak rusak serta generasi tetap terjaga. Selamat memperingati Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi yang ke-14, semoga terwujud Kabupaten Kuantan Singingi bercahaya,” ujarnya.( isa)



Berita Lainnya

Index