Jawa Dapat BOPT Besar Sekali, Mahasiswa Unri Nilai Mendikbud Pilih Kasih dan Harus Mundur

Jawa Dapat BOPT Besar Sekali, Mahasiswa Unri Nilai Mendikbud Pilih Kasih dan Harus Mundur
Aksis mahasiswa Universitas Riau. (foto nopes scorpion/grc )

PEKANBARU - Massa yang tergabung dalam BEM se-Univesrsitas Riau menuntut, pimpinan universitas itu untuk turun dan menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar lengser dari jabatanya, Selasa (8/10 ). Massa mengganggap Mendikbud tidak adil dalam menentukan kebijakan.


Zulfa Hendri sebagai Korlap aksi mengatakan, apabila aspirasi mereka tidak didengar dan dilaksanakan, maka mereka akan menggelar aksi dan membawa domonstran lebih banyak lagi supaya pimpinan Universitas Riau turun. ''Dan kami juga akan menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar lencer dari jabatannya,'' ucapnya dengan suara lancang.


Koordinator lapangan ini juga mengganggap Mendikbud dalam mengalokasikan dana Uang Kuliah Tunggal tidak adil.


"Mendikbud tidak adil, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa yang telah maju Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) nya malah lebih besar, seperti Universitas Indonesia (UI) mendapat diatas Rp 200 miliar, Institut Teknologi Bandung (ITB) diatas Rp 170 miliar, sementara kita, Universitas Riau hanya Rp 32 miliar, apa bedanya kami sama Universitas-universitas lain,'' katanya dalam orasi.


Dalam aksi tadi, massa kesal karena pimpinan Universitas Riau tidak dapat menemui mereka dikarenakan sedang ada pertemuan pimpinan Universitas se-Indonesia di Bandung. Adu kekuantan dengan pihak kampus pun tidak terelakkan saat masa memaksa masuk untuk mencari Ashaludin Jalil sebagai Rektor Universitas Riau di Rektorat.


Masa akhirnya memubarkan diri setelah menandatangani perjanjian antara mahasiswa dengan Pimpinan Universitas Riau (UR) yang diwakili oleh Pembantu Rektor II Dr. Yanuar M,Si.( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index