Herman Abdullah Berjanji Perbaiki PSPS, Anas Maamun Justru Akan Mengambil Alihnya

Herman Abdullah Berjanji Perbaiki PSPS, Anas Maamun Justru Akan Mengambil Alihnya
PSPS. ( grc )

PEKANBARU, - Dua pasangan calon Gubernu Riau 2013, Herman Abdullah dan Anas Maamun 'berebut' mengomentari soal Persatuan Sepak Bola Pekanbaru Sekitarnya (PSPS) yang kini berada di jurang kehancuran.


Herman Abdullah misalnya, berjanji jika terpilih akan memulihkan kondisi klub PSPS yang kini berada di ujung jurang degradasi kompetisi Indonesia Super League (ISL). "Saya memantau kondisi PSPS semakin memprihatinkan. Kedepan tidak boleh seperti ini," kata Herman di Pekanbaru, Senin (30/9/2013).


Mantan Wali Kota Pekanbaru dua periode ini menaruh perhatian terhadap PSPS karena sebelumnya dia sempat menjadi Ketua Umum klub tersebut.


Ketika itu, kata dia, PSPS boleh dibilang jaya karena bisa menembus 11 besar pada Liga Super Indonesia (LSI/ISL). "Saya minta kepada kawan-kawan Asykar Theking dan lainnya untuk bisa bersabar, semoga saja ada jalan nantinya," katanya.


Sementara dilain pihak, calon Gubernur Riau dari Partai Golkar, Anas Maamun, melalui juru bicara politiknya, Eddy Akhmad RM justru akan mengambil alih pengelolaan PSPS kedepan, jika terpilih.


"Pasti, akan diambil alih oleh Pemprov," kata Eddy Akhmad RM di Pekanbaru, Selasa (1/10 )


Eddy Akhmad RM juga menyakini pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau dari Partai Golkar, Anas-Andi yang dijagokannya itu akan mampu meraih suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau putaran kedua pada 30 Oktober 2013. "Pasti menang," katanya.


Tim PSPS Pekanbaru, Riau, terpuruk di jurang degradasi setelah menduduki peringkat paling buncit pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.


Pelatih PSPS Afrizal Tanjung mengatakan, bahwa tim asuhannya sulit untuk menghindari ancaman degradasi karena banyak faktor dan yang paling utama akibat manajemen mengalami kendala keuangan.


Sejumlah pemain inti telah hengkang ke tim lain karena gaji mereka belum dibayar dalam beberapa bulan selama kompetisi ISL 2012-2013.


Berbagai upaya dilakukan pihak manejemen tim untuk mengaet sponsor, tapi hingga saat ini belum ada satupun pengusaha yang bersedia mengucurkan dana untuk membiayai kesebelasan tersebut.


Padahal berbagai perusahaan besar termasuk bidang pertambangan dengan skala internasional menanamkan modalnya di Provinsi Riau, tapi belum juga mau menyumbang menjadi sponsor.


Akibat tanpa sponsor itu, maka para pemain asing PSPS akhirnya pindah ke tim lain karena dianggap lebih menjanjikan menyangkut keuangan.( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index