Diberitakan Umbar Senpi, Gubernur Kalbar Dimintai Klarifikasi

Diberitakan Umbar Senpi, Gubernur Kalbar Dimintai Klarifikasi
Gubernur Kalbar, Cornelis. ( tribunnews.com )


JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengaku sudah meminta klarifikasi Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, terkait pemberitaan bahwa Ketua DPD PDIP Kalbar itu menodongkan senjata api kepada seorang warga di Bodok, Kabupaten Sanggau, Kamis (26/9). Bahkan, Tjahjo mengaku sudah bertemu langsung dengan Cornelis untuk menanyakan soal pemberitaan itu.

"Saya ketemu Gubernur Kalbar siang tadi di Yogyakarta," kata Tjahjo, Sabtu (28/9). Menurutnya, pemberitaan bahwa Cornelis mengeluarkan pistol sama sekali tidak benar. Sebab, kata Tjahjo, persoalan sebenarnya karena terkait ketidakpuasan pendukung salah pasangan calon pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Sanggau yang kalah pada 19 September 2013 lalu.

Tjahjo menambahkan, kebetulan pada 26 September 2013 lalu Cornelis selaku Gubernur Kalbar melantik Sekretaris Daerah Sanggau. Sewaktu akan pulang ke Pontianak, tepatnya saat melewati Pasar Bodok sekitar pukul 16.30,  ada orang berteriak-teriak dan mendiskreditkan Cornelis dengan kata-kata yang sebenarnya tidak pantas.

"Para pengawal dan ajudan gubernur turun menanggapi hal tersebut dan kemudian menanyakan mengapa dia begitu?" papar Tjahjo.

Ia melanjutkan, pada saat itu posisi Cornelis sudah beberapa puluh meter di depan. "Gubernur lalu ke tempat kejadian dan menanyakan "Ada apa?". Pengawal  memberi tahu dan gubernur kemudian bertanya  "Mengapa kamu begitu?", yang bersangkutan tidak jawab," kata Tjahjo.

Menurut Tjahjo, pengawal Gubernur sesuai protap memang membawa pistol.  Senjata memang ada di pinggang tapi ditutupi baju kaos. "Mungkin dia melihat.  Karena baju terangkat kelihatan senjatanya, seolah mengancam dengan senjata. Kejadian tersebut sudah tiga kali, tapi selama ini tidak dihiraukan," papar Tjahjo.

Untuk menghindar dari amuk masa, maka Cornelis pun meminta agar orang yang meneriakinya itu diamankan polisi.  "Masyarakat yang bertemu gubernur malah bertanya "mengapa  bapak biarkan?" kata Tjahjo.

Sebelumnya, beberapa media online memberitakan bahwa Cornelis telah dilaporkan oleh warga Bodok, Kabupaten Sanggau ke Mapolsek setempat. Hal ini terkait tindakan orang nomor satu Kalbar tersebut yang diduga mengancam seorang warga Bodok dengan pistol dan menyiramkan kopi ke kepala warga yang melapor itu.

Pihak Humas Pemerintah Pemprov Kalbar juga sudah membantah berita ini. "Kejadian seperti yang disampaikan di berbagai media online tidaklah benar. Jadi, perlu diluruskan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar Numsuan Madsun di Pontianak, Jumat (27/9). ( sumber : jpnn.com )

Berita Lainnya

Index