Kadis CKTR : Fakhruddin

Turap Ambruk Karena Faktor Alam

Turap Ambruk Karena Faktor Alam
Plt Kadis CKTR Kuansing Fakhruddin, ST saat bersam

 

TELUK KUANTAN – Terkait kejadian turap penahan tebing di SMP Negeri 2 Teluk Kuantan, Plt. Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang ( CKTR ) Kuansing,  Fakhruddin, ST mengaku sudah menerima laporan dari stafnya.

            Fakhruddin yang saat kejadian sedang di Jakarta untuk urusan dinas meminta stafnya untuk melaksanakan pengamanan di lokasi kejadian, agar turap yang ambruk tersebut tidak mencelakai kenderaan dan  warga yang melintas. Itu langkah pertama yang diambil pihaknya.

            “ Sebenarnya posisi turap kan miring hendak ambruk ke arah jalan Tuanku Tambusai, untuk menghindari hal-hal yang tidak Kita inginkan, Saya minta staf mengambil langkah-langkah maksimal agar tidak menimbulkan kerugian kepada warga dan pengendara yang akan  melintas di tempat ini, karena turap yang miring itu benar-benar bisa ambruk ke jalan,”ujar Fakhruddin yang dihubungi, Sabtu ( 22/9 ) siang.

            Saat ini akunya staf CKTR sudah memberikan  rambu-rambu pengamanan dan menutup jalur jalan Tuanku Tambusai yang menjadi lokasi ambruknya turap tersebut. Langkah selanjutnya, dirinya sudah pula melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati Kuansing. Nantinya surat resmi kejadian tersebut akan dikirimkan sepulang dari dinas dan diteken bersama Camat Kuantan Tengah, Efrizon Marzuki.

            Disinggung mengenai penyebab ambruknya turap, apakah karena faktor kesalahan pekerjaan yang tidak sesuai bestek atau factor yang lainnya, Fakruddin menyebut kejadian ini termasuk akibat bencana alam berdasarkan laporan yang diterima dari stafnya. Pasalnya secara konstruksi tidak ada masalah, hal ini dibuktikan bangunan turap tidak roboh atau pecah berkecai, semua bangunan tetap utuh dan dan hanya miring hendak ambruk akibat terdorong tekanan air dan tanah yang labil.

Dari laporan yang diterima dari stafnya, sementara waktu disebabkan adanya genangan air di bagian turap sebelah sekolah, kebetulan turap disebelah sekolah memang ada potensi terjadi genangan air jika hujan.  Curah hujan yang sangat tinggi, sementara saluran drainiase untuk membuang air ke sekolah tidak lancar mengakibatkan terjadi genangan air cukup banyak di turap sebelah sekolah.  

            “ Akibat turap tidak mampu menahan air secara terus menjerus dan tanah yang labil akibat digenangi air, terjadi pergeseran tanah hingga terdorong ke arah jalan seperti mau ambruk namun belum jatuh ke aspal. Lagipula  hujan kan tidak hanya hari ini namun sudah tiga hari berturut-turut ditambah  lagi kawasan ini merupakan bekas rawa yang ditimbun dan struktur tanah nya rawan longsor,”ujarnya.

            Untuk mengamankan turap yang tidak terkena kejadian ini, dirinya berharap saluran yang ada di pembuang air disekolah terus dibersihkan. Sebab jika air lancar, maka genangan air tidak akan terjadi disekitar turap terutama dibagian tebing sebelah sekolah. Kalau ini tidak diatasi, kejadian serupa bisa terulang dimasa mendatang.

            Ditanya soal sudah berapa lama turap ini dibangun, menurutnya sejak bulan September tahun 2011 yang lalu atau lebih kurang setahun, karena itu masa pemeliharaan oleh rekanan yang mengerjakan nya juga sudah habis. “ Kita akan pelajari dengan seksama penyebab nya, namun yang jelas akibat curah hujan yang tinggi, Kita juga harapkan kerjasama pihak sekolah dan pihak lainnya untuk memperlancar drainase di lokasi agar kerjadian ini tidak terulang lagi,”pungkasnya.( ktc1 )

Berita Lainnya

Index