Kritik Pencapresan, Amien Rais Bandingkan Jokowi dengan Joseph Estrada

Kritik Pencapresan, Amien Rais Bandingkan Jokowi dengan Joseph Estrada
Amien Rais. Dok Detikcom


SEMARANG  - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN, Amien Rais mengomentari isu pencalonan Gubernur Jakarta, Jokowi, sebagai presiden tahun 2014. Ia berharap masyarakat tidak memilih presiden berdasarkan popularitas.

Hal itu disampaikan saat memberikan kuliah umum bertema "Intervensi Asing dalam Politik Luar Negeri" di aula Fisip Undip Semarang, Selasa (24/9/2013). Amien mengaku Jokowi memang sosok yang baik dan sering blusukan menemui masyarakat, namun ia kembali menegaskan agar masyarakat tidak terpaku pada popularitas.

"Dengan segala hormat saya, untuk memilih 'Lurah' Indonesia, tidak boleh hanya berdasar popularitas," kata Amien di aula Fisip Undip Semarang.

Ia mencontohkan negara Filipina yang memilih artis Joseph Estrada sebagai presiden. Menurut Amien, Estrada dipilih karena popularitasnya dalam memerankan tokoh di film, namun saat menjabat sebagai presiden, Estrada tidak mampu menjalankannya.

"Setelah sembilan bulan dilengserkan karena sering tenggak minuman keras, main wanita, dan lain-lain," tegasnya.

Meski demikian, lanjut Amien, popularitas Jokowi dan Estrada memang berbeda. Menurutnya Jokowi merupakan sosok yang baik, namun namanya menjadi besar karena pemberitaan di media sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Sebutan untuk Jokowi sebagai salah satu Wali Kota terbaik di dunia, menurut Amien, dianggap kurang tepat. Karena saat Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo, ternyata kota tersebut masih menjadi salah satu dari 5 daerah tingkat dua termiskin di Jateng.
"Ketika Jokowi jadi Wali Kota, Solo termasuk lima daerah tingkat dua termiskin di Jateng. Dikatakan Wali Kota terbaik ketiga di dunia. Media massa juga nakal ini," tandasnya.

Amien berharap agar Jokowi terus fokus mengatasi kemacetan, banjir, dan permasalahan Jakarta lainnya untuk lima tahun ke depan.

"Pak Jokowi orangnya baik, suka ketawa-ketawa, blusukan, merakyat, makan gado-gado dengan tukang becak, menggendong bayi. Kita trenyuh. Tapi untuk memahami jam terbang, sebaiknya diasah di Gubernur dulu. Kan dia disumpah untuk lima tahun," tandas Amien.( sumber : detik.com )

Berita Lainnya

Index