Tiru Firaun, Miluner Brasil Niat Kubur Bentley Seharga Rp 5,6 M

Tiru Firaun, Miluner Brasil Niat Kubur Bentley Seharga Rp 5,6 M
(dailymail.co.uk)


SAO PAULO - Miliuner Brasil, Count Scarpa punya semua kekayaan yang bisa diimpikan dalam hidup. Namun, maut adalah musuh utamanya. Untuk menghindari kehilangan semua harta benda saat meninggal dunia, ia berniat mengubur harta benda kesayangannya: sebuah mobil Bentley convertible seharga 310 ribu poundsterling atau setara Rp 5,6 miliar.

Dalam pengumuman aneh di laman Facebook-nya, pria tajir berusia 62 tahun itu mendeklarasikan rencananya untuk meniru apa yang dilakukan Firaun Mesir --yang membawa segala harta benda untuk dipakai di dunia sana. Dengan cara menguburnya.

Seperti dimuat Daily Mail, 19 September 2013, ia akan mengubur mobil kesayangannya, memastikan ia melakukan perjalanan ke dunia lain dengan nyaman. Penguburan dilakukan Jumat 20 September 2013, pukul 11.00 waktu setempat.

Dalam foto yang diunggah di Facebook, Count Scarpa nampang mengenakan jas lengkap, di depan mobil Bentley Flying Spur seri terbarunya, memegang sekop. Lubang menganga terlihat di latar depannya. Di foto yang lain ia memegang burung kakaktua miliknya.

"Aku memutuskan untuk meniru Firaun: minggu ini aku akan mengubur mobil favoritku, Bentley di taman rumahku," tulis dia di Facebook. Count Scarpa tinggal di Jandins, salah satu lingkungan paling elit di Sao Paulo.

Dalam sebuah wawancara di Bandeirantes TV, ia menceritakan asal mula niatnya itu. "Saat melihat film tentang Firaun dan melihat bagaimana mereka mengubur harta benda miliknya, aku mulai berpikir soal gagasan itu, mengubur harta yang paling berharga bagiku," kata dia.

Apa yang akan dilakukan Count Scarpa menuai kritikan. Ada yang menudingnya mau menghindar dari pajak mobil, ia membantah dengan mengatakan ia sudah melengkapi dokumen sebelum mengubur mobilnya. Lainnya menuduhnya buang-buang uang, sejumlah orang menyarankan agar ia menyumbangkan mobil itu untuk orang-orang yang membutuhkan.

Koma 63 Hari

Meski gagasan mengubur mobil baru muncul belakangan, Count Scarpa sudah pernah nyaris berhadapan dengan kematian. Pada 2009, ia mengalami koma selama 2 bulan, setelah superbug --bakteri yang kebal antibiotik nyaris membunuhnya menyusul operasi pengecilan perut.

"Saat mengalami operasi, saya diserang bakteri kuat yang telah menewaskan banyak orang," kata dia. "Aku koma selama 63 hai dan hampir mati 2 kali."

Scarpa tinggal di salah satu daerah yang paling mahal di Sao Paulo. Luas propertinya 14 ribu meter persegi. Ia mewarisi gelar Count Scarpa dari ayahnya yang kelahiran Italia, Count Francisco Scarpa. Gelar itu adalah pemberian Paus Pius XII pada 1949, sebagai penghargaan atas kegiatan amal sang ayah untuk masyarakat.

Pengusaha nyentrik itu mewarisi harta dari ayahnya, dan dari usahanya di bidang pembuatan bir dan industri pertambangan.

Ia tak punya keturunan untuk mewarisi nama juga hartanya. Tapi, kakaktua betina peliharaannya sering ia sebut sebagai 'anak perempuan'.

"Dia bernama Filomena Leopoldina Sofia Scarpa. Berusia 6 bulan dan hampir punah," kata dia. Namun, belum jelas apakah dia akan ikut mengubur hewan kesayangannya itu untuk menemaninya di dunia sana. ( sumber : liputan6.com )

Berita Lainnya

Index