Petani Kuansing Keluhkan Harga Kelapa Sawit TBS Turun Lagi

Petani Kuansing Keluhkan Harga Kelapa Sawit TBS Turun Lagi
kelapa sawit. ( ktc )

TELUK KUANTAN-Petani kelapa sawit saat ini  kembali mengeluh, pasalnya harga jual sedang mengalami penurunan. Harga yang sebelumnya mencapai Rp. 1.070 per kilogram, sekarang mencapai Rp. 1.000 per kilogram. Artinya, harga kelapa sawit turun sebesar Rp. 70 per kilogram.

"Ini harga yang beredar di kalangan petani biasa. Kalau petani plasma mungkin harga lain, karena langsung jual ke perusahaan," kata Martoni, salah seorang Petani Sawit di Pangean, Jumat (20/9 ).

Martoni mengaku, Tandan Buah Segar (TBS) miliknya memang tidak dijual secara langsung kepada perusahaan, namun melalui toke-toke sawit yang ada di wilayah perusahaan. Nah, di kalangan para tauke inilah harga sawit turun sebesar Rp. 70 per kilogramnya.

"Dalam dua pekan ini harganya sudah mulai turun, tak tahu juga kita kenapa sebabnya turun, karena toke yang menetapkan harga," jelas Martoni.

Menurutnya, perubahan harga TBS di kalangan petani yang tidak tergabung dalam kelompok petani plasma harganya itu senantiasa tidak tetap. Maka dari itu, ia sangat berharap pemerintah supaya melakukan penertiban terhadap harga TBS ini. "Karena kita sendiri, tentu kita tidak punya akses langsung ke perusahaan untuk menjual sawit itu," ujarnya.

Menanggapi itu, Anggota DPRD Kuansing, H. Nayarlis mengakui, terjadinya perbedaan harga TBS antara petani plasma dengan petani biasa yang bebas menjual sawitnya. Kedepan, perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Kuansing hendaknya terbuka kepada masyarakat terhadap harga TBS sesungguhnya.

"Masyarakat kan harga sebenarnya tidak tahu. Kalau kita terbuka tentu masing-masing mereka akan memahami perubahan harga itu," saran Politi Hanura ini.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Kuantan Singingi, H. Wariman DW, SP juga berharap hal yang sama agar setiap perusahaan terbuka soal harga TBS. Sebab, kalau setiap perusahaan ada perbedaan harga, maka akan ada perusahaan yang merasa dirugikan.

"Kita ingin seluruh perusahaan memiliki harga TBS yang sama, sehingga tidak ada perbedaan yang merugikan salah satu pihak," sarannya. ( isa  )

Berita Lainnya

Index