Tentara AS Ini Justru Membantu Musuh Amerika

Tentara AS Ini Justru Membantu Musuh Amerika
Tentara Amerika/int. ( prc )


JAKARTA - KISAH Bowe Bergdahl ini beda dengan kawan-lawannya. Jika para militer membunuh rekan kerja mereka, Bergdahl malah membelot dari negara dan kesatuannya. Dia menjadi pelatih kelompok Islam ekstremis Taliban.

Seperti dilansir dari surat kabar the Sunday Times beberapa waktu lalu, awalnya Bergdahl menghilang secara misterius di Afghanistan bagian timur pada Juni empat tahun lalu.

Dia menjadi satu-satunya tentara Negara Adidaya ditahan di Taliban namun beberapa bulan kemudian kelompok ini justru mengumumkan mempunyai pelatih perang yang baru yakni Abdullah alias Bergdahl, si tentara hilang.

Pasukan Taliban di timur Afghanistan dipimpin seorang berpanggilan Haji Nadim. Dia mengatakan Bergdahl mengajarkannya pelbagai hal termasuk membongkar ponsel dan mengubahnya menjadi pengendali peledakan bom jika saja diperlukan di pinggir jalan.

Namun kemampuan Bergdahl tidak seberapa hingga mengundang kecurigaan para anggota Taliban lain. Bergdahl dinilai tidak becus dalam menyampaikan ilmu militernya.

Bahkan ada yang menganggap di pura-pura jadi muslim sebab ingin melindungi nyawanya sendiri. Namun intelijen Afghanistan percaya Bergdahl alias Abdullah bekerja sama dengan Taliban dan bertindak sebagai penasehat bagi para pejuang di sebuah wilayah suku-suku di Pakistan.

Nadim juga memberikan sedikit bocoran bagaimana Bergdahl ditangkap dan jadi tawanan.

Bergdahl tengah meninggalkan posnya di distrik Yahya Kehl, wilayah Paktika dan menuju sebuah desa terdekat. Di sanalah dia disergap anggota Taliban dan diperintahkan mengenakan pakaian tradisional negara itu. Taliban membuang semua pakaian Bergdahl demi menghindari penyadapan dari pihak Amerika.

Ibu Kota Washington D.C awalnya panik dan menyangka Bergdahl sudah tewas terbunuh namun Nadim meyakinkan prajurit Amerika itu baik-baik saja bahkan betah tinggal di sarang Taliban.

Namun beberapa tahun kemudian sebuah video permohonan Bergdahl untuk dibebaskan telah dirilis oleh Taliban. Dalam rekaman itu Bergdahl mengatakan ia ingin kembali ke keluarganya di Idaho dan menyatakan perang di Afghanistan itu tidak pantas dibayar dengan banyak nyawa terbunuh atau tertawan di penjara. ( sumber : politikriau.com )

Berita Lainnya

Index