Catatan Hasil Pilgubri,Herman Kalah karena Terlalu Percaya Diri

Catatan Hasil Pilgubri,Herman Kalah karena Terlalu Percaya Diri
Herman Abdullah - Agus Widayat. ( ktc )

PEKANBARU - Dari 5 pasangan peserta Pigubri, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat selalu dianggap sebagai kandidat terkuat. Banyak pihak menempatkan jago Partai Bulan Bintang (PBB) bersama 9 partai lainnya tersebut diyakini tidak akan mendapatkan kesulitan merebut dukungan masyarakat untuk memenangi Pilgubri.

Popularitas Herman memang mumpuni. 10 tahun memimpin Kota Pekanbaru membuatnya dikenal luas masyarakat Riau. Dipadukan dengan pasangannya Agus Widayat yang secara geopolitik sangat mendukung. Dari Suku Jawa dan dari kawasan pesisir.

Karena itu, banyak pihak menjagokan Herman bakal mulus memenangi Pilgubri satu putaran. Termasuk hasil survei sejumlah pihak juga menyimpulkan demikian: Herman akan memangi Pilgubri.

Namun hasil pencoblosan 4 September lalu menjadi fakta terbalik dari keyakinan sebagian publik tersebut. Suara yang didulang Herman terpaut cukup jauh dari pemenang Pilgubri putaran I Annas-Andi. Herman hanya dapat 546.714 suara atau 23.00 persen. Sementara AMAN meraih 685.291 suara atau 28,83 persen. Terpaut 138.577 suara.

Itulah demokrasi. Ternyata masyarakat memiliki pilihanya sendiri yang berbeda dengan opini maupun hasil survei. Herman yang diunggulkan justru dikalahkan Anas 'si anak bawang'.

Namun jika merunut perjalanan pencalonan Herman di Pilgubri ada satu hal yang sangat menonjol dari diri mantan Walikota Pekanbaru tersebut. Sangat percaya diri! Bahkan cenderung terlalu percaya diri.

Kelebihan kepercayaan diri Herman mulai terlihat saat ia memutuskan mendeklarasikan diri berpasangan dengan Agus Widayat pada 12 Desember 2012.

Langkah tersebut dianggap kepagian karena berakibat menjadikan Herman-Agus sebagai sasaran tembak seluruh lawan politiknya. Herma pun mulai sibuk menghadapi berbagai serangan. Terutama upaya menggerogoti pertai pengsungnya.

Meskipun Herman akhirnya berhasil menyelematkan partai pendukung hingga memenuhi syarat menjadi peserta Pilgubri, tetapi sudah cukup banyak tenaga dan sumber daya tersedot untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga upaya menjalankan agenda sosialisasi tidak sepenuhnya berjalan maksimal.

Kelebihan percaya diri Herman semakin nyata saat secara terang-terangan, di hadapan ribuan warga di Lapangan Limono Teluk Kuantan, Ahad (11/8/13), Herman mengumumkan akan menjadikan Wakil Bupati Kuantan Singingi Zulkifli sebagai Sekdaprov Riau jika ia memenangi Pilgubri.

Sejak itulah tersebar kepada khalayak bahwa Zulkifli merupakan calon Sekdaprov Riau. Sejak itu pulalah jumlah 'lawan' politik Herman bertambah.

Dalam politik sering harus wite and se. Tunggu dan amati perkembangan. Jika perlu membuat keputusan menjelang waktu habis. Injury time. Bahkan, jika memang bisa merusak strategi, kesepakatan politik tidak perlu diumumkan kepada publik.

Begitu Herman mengumumkan Zulkifli sebagai calon Sekdaprov, otomatis sejumlah pejabat yang merasa punya peluang menjadi Sekdaprov dan bersiap mendukungnya langsung berbalik arah menjadi musuh.

Meskipun hasil Pilgubri di Kuansing Herman menjadi pemenang, tetapi hal itu tidak bisa diklaim sebagai andil Zulkifli. Justru sebaliknya, posisi Herman kian sulit karena hubungan Zulkifli dengan Bupati Sukarmis semakin memburuk.

Sekarang sudah pasti, Herman berhak mendampingi Annas maju di Pilgubri putaran II. Apakah Herman masih punya kepercayaan diri berlebih untuk bisa membalikan keadaan. Mengalahkan Annas untuk bisa menjadi Gubernur Riau priode 2013-2015. Kita lihat 30 Oktober mendatang.( sumber : riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index