Heboh, Penemuan Bunga Raflesia di Dumai

Heboh, Penemuan Bunga Raflesia di Dumai
Bunga Bangkai. ( grc )

DUMAI - Warga Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai dihebohkan dengan temuan tumbuhan Bungan Raflesia yang tiba-tiba muncul disekitar pemukiman masyarakat. Sontak temuan itu memicu warga sekitar untuk berbondong-bondong menyaksikan tumbuhan langka tersebut.

Noniq warga sekitar lokasi tumbuhnya Bunga Raflesia, kepada Goriau.com Minggu (8/9/13) malam menyebutkan tumbuhan itu tiba-tiba muncul dikitar perkarangan rumahnya."Awalnya sore tadi saya lihat kok aneh bunganya besar, saya kira itu bunga biasa, tetapi saat ada warga lain yang lihat mereka heboh bilang kalau itu Bunga Raflesia," sebutnya.

Temuan itu lantas heboh dan tersiar keberbagai tempat sehingga memicu ratusan warga bergantian untuk menyaksikan tumbuhan yang tergolong langka tersebut.

"Dari tadi sore tidak berhanti ada ajja orang-orang datang hanya untuk melihat bunga itu, karenanya rumah kami dari tadi sore sampai malam begini masih ramai," ungkap Noniq.

Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas, bunga yang tumbuh di Kelurahan Bagan Besar tersebut merupakan tumbuhan yang disebut Amorphophallus Titanum. Biasa disebut Bunga Bangkai atau Suweg Raksasa atau Batang Krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum, merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di Dunia yang dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.

Nama Bangkai yang lekat pada salah satu jenis Bunga Raflesia tersebut berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan Rafflesia Arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.

Amorphopalus Titanium merupakan tanaman umbi yang menghasilkan bungan bangkai bisa di budi dayakan. Tanaman ini bisa ditemukan ditaran tinggi maupun dataran rendah. Bunga dari tanaman ini agak berbeda dari saudaranya Raflesia Arnoldi, jika Raflesia bentuk bunganya bulat dengan lubang ditengahnya, sedangkan bunga Amorphophalus titanum berbentuk kelopak dengan tongkol ditengahnya.

Bunga tersebut akan langsung keluar dai umbi yang kita tanam dengan syarat umbi tersebut sudah cukup tua dan ukuran umbi cukup besar. Jika yang kita tanam umbi yang masih muda maka kita hanya akan mendapat tanaman yang berdaun menjari, dan setelah melewati beberapa kali masa dormansi baru kita bisa mendapatkan tanaman yang berbunga.

Ada dua cara pembudidayaan tanaman ini yaitu :

a. Dengan Umbi , Umbi tanaman ini bisa kita tanam langsung begitu kita Ambil dari kebun atau kita biarkan dulu untuk memperpanjang masa dormansi.

b. Dengan mata tunas, Mata tunas ini bisa kita dapatkan dari kulit umbi yang
kita kupas, jika umbinya dikonsumsi. Karena dimasyara kat kita umbi suweg ini biasa dikonsumsi dengan cara di rebus. Jika kita tanam dari tunas akan tumbuh tanaman dengan tinggi ± 15 cm dalam jangka waktu 5 bulan.

Kuncup ini akan mekar menjadi bunga ± 1 – 2 minggu. Kendala dari budidaya bunga ini adalah dari bau/aromanya yang menyengat seperti bangkai sehingga mengundang seranga untuk mendekat. Akan tetapi bau ini tidak bisa menghilangkan keindahan bunga ini ketika mekar, dengan warna kelopak dan kepala tongkol ungu dipadu dengan kuningnya warna serbuk sari dan putihnya kepala putik bunga ini terlihat begitu anggun dan indah.

Serbuksari terletak dibawah kepala tongkol dan diatas putik, putik bunga inimuncul sampai dasar kelopak bunga (Tongkol, benagsari dan putik). Tanaman ini akan tumbuh dan berbunga pada musim hujan dan akan mengalami dormansi pada musim kemarau. Syarat tumbuh tanaman ini juga tidak sulit karena dia akan tumbuh pada kondisi apapun dan dengan sinar yang banyak ataupun sinar yang kurang. Tanaman ini akan tumbuh, dormansi, ataupun berbunga menurut fase hidupnya sendiri.

Dengan keindahan bunganya sebenarnya tanaman ini bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi, juga kita bisa mendapatkan nilai lebih dari umbinya yang bisa kita konsumsi sebagai diversivikasi pangan.

Munculnya bunga bangkai dari amorphopalus titanum ini bisa didahului kuncup maupun langsung bunga yang keluar.

Masa mekar bunga ini bisa sampai satu minggu setelah itu akan masuk masa dormansi , demikian juga dengan bau dari bunga ini akan menghilang bersama dengan layunya bunga.( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index