Selama Pencoblosan dan Perhitungan Suara, Panwaslu Kuansing Nihil Laporan

TELUK KUANTAN - Entah warga tidak peduli atau memang tidak terjadi pelanggaran, hingga hari keempat usai pemberian suara Pilgubri 4 September lalu, sampai Minggu ( 8/9 ), Panitia Pengawas Pemilu ( Panwaslu ) Kuansing belum menerima laporan terjadinya kasus pelanggaran Pemilu. Baik yang ditemukan  masing-masing tim sukses kelima pasangan calon maupun dari jajaran Panwaslu Kuansing sendiri,  mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.
" Belum ada sampai saat ini,"ujar Ketua Panwaslu Kuansing," Alpias, ST yang dihubungi, Minggu sore.
Karena maish nihil, oleh sebab itu pihaknya sampai berpendapat sejauh belum terjadi pelanggaran Pemilu seperti penggemblungan suara, pemilih ganda atau  tindak pidana yang lainnya. Namun demikian mereka tetap membuka diri menerima  laporan terjadinya pelanggaran, karena bisa saja saat ini maisng-masing tim sukses pasangan calon sedang melakukan pengumpulan data terkait terjadinya pelanggaran pada Pilgubri terutama saat pencoblosan dan penghitungan suara.
" Namun Kita tentu berharap, Plgubri yang telah dilaksanakan khusus di Kuansing, benar-benar telah berjalan sesuai aturan, sebagai bentuk ketaatan warga Kuansing berdemokrasi,"ujar Alpias.
Namun demikian,  ujarnya, Panwaslu Kuansing menemukan sejumlah pelanggaran sebelum hari H, seperti yang diduga dilakukan pasangan nomor urut 3 sewaktu melaksanakan kegiatan di SMA Negeri 1 Teluk Kuantan terkait pemberian bantuan.
" Saat ini Panwaslu telah memanggil sejumlah guru di SMA tersebut untuk diminta keterangannya, dan tim sukses nomor urut 3 sebelum menentukan apakah memang telah terjadi pelanggaran atau tidak,"ujarnya.
Disamping itu ujarnya, Panwaslu juga menemukan sejumlah kelemahan penyelenggara Pilgubri seperti DPT yang tidak dicantumkan di desa. Terkait hal ini, Panwaslu akan memberi rekomendasi kepada KPU agar penyelenggara yang tidak menampilkan DPT diberi sanksi. ( isa/mad)