Rakor Bahas Listrik dan Karhutla, Wagubri Marahi PLN dan Kepala BPBD Riau

Rakor Bahas Listrik dan Karhutla, Wagubri Marahi PLN dan Kepala BPBD Riau
Mambang Mit. ktc )



PEKANBARU- Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit tak bisa lagi memendam kejengkelannya terkait kondisi litrik di Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya yang kian parah. Sehari sampai mati tiga kali.

"Saat zaman Dahlan Iskan, masalah pemadaman bergilir di Riau bisa teratasi dengan baik. Ini karena Pak Dahlan berani mencari terobosan atau alternatif memenuhi kekurangan daya dengan sewa pembangkit. Kenapa sekarang situasi kelistrikan kita semakin kacau?" Runtuk Wagubri saat memimpin rapat koordinasi membahas krisis litrik dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kantor Gubernur Riau, Jumat (30/8/13).

Dikatakan Wagubri, dalam masalah krisis listrik, masyarakat tidak mau tahu apa penyebabnya, yang penting cepat bisa diatasi dan pasokan listrik kembali normal.

"Jadi saya minta PLN Riau untuk menjelaskan masalahnya. Ngomong singkat dan padat saja, tak usah banyak ngomong yang tak jelas. Ayo silakan PLN bicara di rapat ini," perintahnya tegas.

Mendapat teguran seperti itu, perwakilan PLN Riau yang hadir menyebutkan saat ini ada kekurangan daya 200 MW untuk Riau, Jambi, dan Sumbar. Dan terbesar itu berada di Riau.

"PLTU Ombilin Sumbar saat ini rusak, PLTA Kampar di Riau tak ada air. Kondisi ini yang membuat pemadaman listrik terjadi di musim kemarau ini," terang perwakilan PLN.

Penjelasan perwakilan PLN tersebut justru semakin membuat Wagubri gusar. Dengan nada tinggi ia menyergah, "Masalah musim kemarau dan pembangkit rusak itu sudah lama. Kenapa tak bisa juga dicarikan solusi!"

Ia lantas meminta PLN mencarikan solusi darurat. Seperti berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan yang kelebihan energi listrik. Misalnya, PT Chevron Pacific Indonesia, PT Indak Kiat Pulp And Paper atau PT Riau Andalan Pulp And Paper.

Kepala BPBD Riau Bolos Rapat

Sebelumnya, Wagubri juga sudah dibikin gusar karenapala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri tidak hadir dalam rapat yang membahas masalah yang menjadi tanggung jawab instansinya. Terlebih lagi, sebelumnya Saqlul juga tak melapor saat menggelar rapat membahas Karhula beberapa hari lalu.

"Sudah tak pernah melaporkan sekarang tak hadir pula," ungkap Mambang di hadapan Rakor, yang dihadiri Sekdaprov Riau, Zaini Ismail, Dandrem 031/WB, Wakapolda Riau serta para undangan lainnya.

Wagubri lantas bertanya pada Sekdaprov Zaini Ismail apakah mendapat laporan dari Saqlul terkait kegiatan rapat Karhutla sebelumnya. Zaini menjawab tidak.

"Saya juga tidak pernah mendapat laporan mengenai penggunaan dana Rp 40 milair dari APBN untuk penanggulangan asap," keluhnya.

Dikatakan Mambang, ketidakhadiran kepala BPBD ini sangat dibutuhkan. Persoalan asap, tidak boleh berlarut-larut. Karena itu sangat dibutuhkan laporan detail dari pihak terkait.

Sebagai informasi, Mambang sendiri harus rela meninggalkan masa cuti untuk keperluan kampanye-nya kemarin, demi menghadiri rakor Karhutla. (mok)

Sementara Sekdaprov Riau Zaini Ismail, berjanji akan mempertanyakan ketidakhadiran Saqlul tersebut, yang kemudian diketahui karena ada urusan di Biro Keuangan.

"Seharuusnya memang hadir apalagi ini resmi. Nantilah saya tanya lagi pada Saqlul," janji Zaini.( sumber : riauterkini.com )

Berita Lainnya

Index