Siapa Cagubri Yang akan Unggul di Kuansing ?

Siapa Cagubri Yang akan Unggul di Kuansing ?
Lima Pasangan Cagubri - Cawagubri. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Masa kampanye akan berakhir, Jumat ( 30/8 ), setelah itu akan memasuki masa tenang. 4 September kemudian akan ditentukan pemenangnya, termasuk di Kuansing yang menjadi salah satu incaran suara para Cagub dan Cawagub.

Walaupun suara pemilih di Kuansing relatif kecil dibandingkan kabupaten dan kota lain di Riau, namun jumlah pemilih sebanyak 213.607 suara yang terdaftar dalam DPT tetap akan menjadi incaran dan penentu kemenangan. Karena itu masing-masing tim sukses dan tim pemenang masing-masing pasangan juga bekerja ekstra keras di Kuansing untuk memenangkan jago masing-masing.

Sejauh ini baru tiga  pasangan Cagub dan Cawagub yang tampil dengan kampanye terbuka, dua di Lapangan Limuno Teluk Kuantan satu di Sungai Buluh Singingi Hilir. Di lapangan terbuka pasangan Achmad - Masrul Kasmy dan Herman Abdullah - Agus Widayat serta di sungai Buluh pasangan Anas Ma'amun - Andi Rachman.

Keberanian mereka tampil menggelar kampanye terbuka tentu saja tanpa perhitungan. Setidaknya mereka sukses memobilisasi massa untuk datang ke lokasi kampanye yang berarti sejauh ini mesin politik ketiga pasangan ini cukup bekerja di Kuansing. Sementara dua pasangan lain menggelar kampanye blusukan ke tengah-tengah masyarakat.

Walaupun hanya tiga pasangan yang menggelar kampanye terbuka, namun berbagai kalangan setidaknya memprediksi empat pasangan calon akan bertarung merebut suara terbanyak, masing-masing Achmad - Masrul, Herman Abdullah - Agus Widayat, Anas Ma'amun - Andi Rachman dan Lukman Edy - Suryadi Khusaini.

Untuk Achmad - Masrul, selain didukung Partai Demokrat yang memiliki 3 kursi di DPRD Kuansing, Achmad juga memiliki pendukung emosional di daerah ini karena menjadi urang Sumondo, Ia juga disebut-sebut mendapat restu dari orang nomor satu Kuansing. Begitu juga dengan Lukman Edy - Suryadi, selain didukung PKB dan PDIP yang juga memiliki kader di dewan, Lukman juga memiliki pendukung emosional karena merupakan urang Sumondo Kuansing karena beristrikan orang Kari.

Sementara itu Herman Abdullah - Agus Widayat walau tak memiliki hubungan emosional, namun didukung kalangan yang dikenal oposan terhadap pemerintah selama ini, sehingga basisnya memadai untuk memenangkan suara, ditambah dengan dukungan terang-terangan dari Wabup Zulkifli. Sedangkan Anas Ma'amun dan Andi Rachman diuntungkan dengan semakin bersatu dan solidnya elit-elite Partai Golkar Riau menjelang kampanye berakhir dan pemungutan suara digelar untuk memenangkan pasangan Partai Golkar ini. Jika Golkar Riau benar-benar solid seperti Pilgub sebelumnya, Golkar memang sulit untuk dikalahkan.

Walau kampanye akan berakhir secara pasti belum dapat dipastikan siapa pasangan yang bakal mendapat dukungan besar dari masyarakat Kuansing di detik-detik terakhir. Karena belum ada survey yang legitimate dari lembaga survey yang valid soal kecendrungan pemilih Kuansing dalam menentukan suaranya pada 4 September mendatang. Namun dari sisi kampanye, tampaknya dua pasangan bakal bertarung Achmad - Masrul dan Herman Abdullah - Agus Widayat.

Lalu apa pendapat pemerhati politik soal kans para Cagub dan Cawagub mendulang suara warga Kuansing. Pazli Mahyudin, S.Ip, M.Si menilai, secara umum masyarakat Riau melihat para pasangan yang bertarung belum ada yang menonjol peluangnya seperti Jokowi di Jakarta dan Rusli Zainal di Pilgub lalu. Karena itu prediksi Pilgub dua putara berkembang, karena dilihatnya memang tidak ada yang terlalu menonjol.

Dalam konteks ini ujarnya, struktur tim pemenangan yang solid dan teruji mulai dari desa hingga kabupaten akan menjadi penentu kemenangan. Mereka harus terus bekerja keras didetik-detik akhir, sebab kepedulian masyarakat terhadap Pilgubri juga kurang.

" Masyarakat menganggap pengaruh Gubernur kurang terasa oleh karena Gubernur terasa jauh ( di Pekanbaru ), sehingga tidak berdampak langsung pada mereka, "ujarnya.

Karena itu keberadaan tim yang solid akan menjadi penentu kemenangan. " Siapa tim yang solid hingga ke desa-desa hingga detik-detik akhir nanti, itulah yang akan menjadi kunci kemenangan, dan bisa membuat Pilgubri jadi satu putaran, kampanye hanya menggambarkan kemampuan memobilisasi massa, diluar itu masih ada kemampuan mempertahankan massa yang sudah digenggaman, Jokowi juga jarang menggelar kampanye terbuka melainkan blusukan namun menang,"ujarnya.

Selain itu tambahnya solid tidaknya sebuah tim pemenangan, juga kemampuan pasangan menarik orang agar merasa terlibat langsung didalamnya karena memiliki kepentingan yang sama, baik kepentingan ideologis, jabatan, kekuasaan, ekonomi dan kepentingan lain. ( isa )

Berita Lainnya

Index