PETI Kembali Marak dan Gunakan Alat Berat, Anggota DPRD Prihatin

PETI Kembali Marak dan Gunakan Alat Berat, Anggota DPRD Prihatin
Alat berat yang ditangkap Polres Kuansing dari pelaku PETI belum lama ini. ( ktc )


TELUK KUANTAN - Sesudah lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, air sungai kuantan kembali keruh. Para pekerja yang sempat mudik sudah kembali ke lokasi memulai aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Walau sempat dirazia besar-besaran oleh Pemkab, PETI kembali marak dan kian menjamu bahkan menggunakan alat berat ekscavator.
Hal ini mengundang keprihatinan anggota DPRD Kuansing dan akan melakukan peninjauan ke hulu sungai Kuantan salah satu lokasi terparah kegiatan PETI di daerah ini.

"Kita dapat kabar kalau aktivitas PETI mengggunakan alat berat ekscavator ini marak diwilayah Sumbar yang berbatasan dengan Hulu Kuantan, maka dalam waktu dekat akan kita tinjau,"kata anggota DPRD Kuansing Syamsudin Hasbi kepada wartawan di gedung DPRD Kuansing, Selasa (27/8) kemaren.

Dikatakannya, aktivitas PETI menggunakan alat berat ekscavator ini menyebabkan kondisi air sungai kuantan menjadi sangat pekat dan keruh. Karena penggalian tanah dilakukan secara masif,  sementara air sungai Kuantan digunakan warga untuk berbagai keperluan.

"Kita akan tinjau, kalau bisa aktivitas PETI yang melakukan penggalian mencari emas dihulu sungai kuantan ini dihentikan,"tegasnya.

Saat ini dampak tersebut sangat dirasakan masyarakat, dimana semenjak aktivitas PETI marak menggunakan alat berat ekscavator yang melakukan penggalian dialiran sungai kuantan di wilayah hulu sungai kuantan menyebabkan air sungai kuantan sudah seperti lumpur.

"Aktivitas ini salah satu penyebab air sungai kita sangat pekat, kalau tidak ada aktivitas alat berat ini mungkin air sungai akan jernih,"ujarnya.

Dari kabar yang beredar saat ini ditengah masyarakat, langgengnya aktivitas PETI dibagian hulu sungai kuantan, bahkan semakin marak walaupun telah dirazia karena diduga oknum aparat melindunginya untuk mendapatkan keuntungan.( isa )

Berita Lainnya

Index