Dari Debat Kandidat Pilgubri 2013, Program Cagubri Banyak yang Aneh dan tak Masuk Akal

Dari Debat Kandidat Pilgubri 2013, Program Cagubri Banyak yang Aneh dan tak Masuk Akal
Debat Kandidat Cagubri - Cawagubri di Hotel Labersa. ( fhoto : goriau.com )

PEKANBARU - Tanggapan masyarakat Riau terhadap Debat Kandidat Pemilihan Gubernur Riau 2013 - 2018 yang diselenggarakan di Labersa Hotel, Sabtu (24/8/2013) malam, beragam. Ada yang puas dan ada yang tidak puas. Namun dari sisi materi, debat kandidat kali ini, lebih banyak mengangkat unsur entertainment atau hiburan ketimbang mencerdaskan pemilih.


Menurut pengamat politik, Rawa El Ahmadi kepada GoRiau.com, Minggu (25/8/2013), tingkat kepuasan terhadap penyampaian para calon Gubernur Riau sulit diidentifikasi, karena sebagian sudah terkotak-kotak dalam kelompok pendukung, sementara pemilih yang masih ragu dengan kemampuan calon, tidak mendapatkan apa yang diinginkan.


Jika dilihat dari parameter penilaian secara umum, sebenarnya, debat kandidat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau bekerjasama dengan TV One tersebut tidak mencapai sasaran, selain hanya bersifat hiburan. Secara hiburan cukup berhasil karena ada yang lucu, unik, penyerang, soft, dan hampir semua unsur penampilan mencukupi.


Tapi dari sisi materi yang disampaikan para kandidat, dimana debat kandidat seharus mampu mencerdaskan pemilih, belumlah tercapai. ''Seperti apa yang diungkap media, kita akui banyak program yang disampaikan calon gubernur Riau yang tak masuk akal. Tak masuk akalnya karena tidak mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghalang seperti peraturan perundang-undangan, kewenangan serta keuangan daerah. Calon gubernur Riau banyak mengumbar janji yang penting rakyat senang, apakah nanti bisa terwujud atau tidak, tidak pernah dipedulikan,'' ungkapnya.


Dikatakan Rawa El Ahmady, dari penyampaian, banyak program yang disampaikan tidak rasional dan aneh. Hal ini, menurutnya, karena para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, tidak benar-benar menguasai wilayah Riau dan persoalan yang dihadapi masyarakat Riau. Kalau pun tahu, umumnya menjawab untuk menyenangkan hati rakyat dengan tujuan memperoleh dukungan semata, apakah nantinya program bisa dilaksanakan atau tidak, tidak pernah dipikirkan. ''Tujuannya hanya bagaimana suara pemilih ke calon saja, tidak mempertimbangkan logis atau tidak,'' tegasnya.


Secara umum, Rawa mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau gagal menyelenggarakan debat kandidat yang berkualitas. KPU sebagai yang punya proyek, seharusnya membuat rambu-rambu debat kandidat sedemikian rupa dengan tujuan agar pemilih Riau tercerdaskan. ''KPU tidak bisa menyerahkan begitu saja Debat Kandidat kepada TV One, seharusnya KPU buat apa saja yang ingin disampaikan dengan tujuan Polgubri berkualitas, setelah itu baru ditenderkan kepada televisi yang mampu memenuhi persyaratan tersebut,'' ungkapnya.


''Kita tak tahu berapa miliar dana yang dialokasikan oleh KPU Riau. Karena itu perlu dievaluasi, apakah memang SDM KPU yang tak mampu membuat Pilgubri berkualiatas atau apa. Karena itu, ke depan dari lima komisioner KPU Riau, tidak boleh lagi menduduki jabatan tersebut, karena mereka tak berkompeten,'' tegasnya.( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index