Berkalung Janur Kuning, Massa Pendukung Kopassus Blokir Jalan

Berkalung Janur Kuning, Massa Pendukung Kopassus Blokir Jalan
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom

BANTUL  - Ratusan orang dari berbagai elemen memberi support 12 anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro yang diajukan ke sidang militer hari ini, Senin (19/8/2013). Mereka meminta majelis hakim untuk memberikan hukuman seringan-ringannya.

Agenda sidang hari ini adalah pembacaan replik dari oditur militer atas nota pembelaan yang diajukan tim penasihat hukum. Aksi digelar sebelum sidang dengan 3 terdakwa, Serda Ucok Tigor Simbolon, Serda Sugeng Sumaryanto, dan Koptu Kodik, dimulai. Sidang baru dimulai pada pukul 13.15 WIB.

Massa menggelar aksi di depan gedung Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta, Ringroad Timur Ketandan, Banguntapan, Bantul. Mereka sempat menutup 2 ruas jalan ringroad timur dengan memarkir kendaraan roda dua dan empat di tengah jalan. Sedangkan peserta aksi berdiri di sepanjang pembatas jalan jalur lambat dan jalur cepat.

Akibat pemblokiran itu, aparat kepolisian sempat mengalihkan arus lalu lintas.

Saat aksi berlangsung massa membentangkan berbagai poster dan spanduk. Beberapa di antaranya bertuliskan, 'Usut tuntas pelaku penganiayaan anggota Hugos cafe', 'bebaskan 12 prajurit Kopassus, ksatria, pahlawan masyarakat Jogja dan Indonesia', 'Masyarakat aman tanpa preman, Kopassus lebih berharga dari preman', dan lain-lain.

"Kami memohon majelis hakim agar menghukum para terdakwa seringan-ringannya," kata koordinator aksi Ryan H Nugroho dalam orasinya.

Massa mendesak polisi mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Serka Heru Santosa. Sebab berdasarkan rekaman CCTV kasus penganiayaan tersebut tidak hanya dilakukan 4 orang, Diki cs. Masih ada 6-8 orang yang belum ditangkap.

Massa juga meminta majelis hakim agar tidak memberikan hukuman tambahan yakni pemecatan terdakwa sebagai prajurit TNI. "Kalau dipecat malah berbahaya," kata Ryan.

Saat aksi berlangsung massa juga mengenakan janur kuning yang dikalungkan di leher dan diikat di lengan peserta.( detik.com )



Berita Lainnya

Index