Rajin-rajin Sikat Gigi Kalau Tak Mau Kena Kanker Usus

Rajin-rajin Sikat Gigi Kalau Tak Mau Kena Kanker Usus
(Foto: Thinkstock)

JAKARTA - Baru-baru ini dua studi baru mengungkap bagaimana bakteri tertentu dapat membentuk sebuah rantai reaksi yang dapat mengakibatkan munculnya kanker usus. Bakteri yang disebut dengan fusobacteria ini dapat menyebabkan respons imun yang berlebihan dan menghidupkan gen pertumbuhan pada sel kanker.

Fusobacteria ini merupakan salah satu strain bakteri dalam mulut yang seringkali menyebabkan penyakit gusi, namun sebenarnya dapat ditangkal dengan rajin-rajin sikat gigi atau menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Pada studi pertama, fusobacteria ini dikaitkan dengan kanker kolorektal (usus besar dan rektum), meski tidak diketahui apakah bakteri tersebut berkaitan dengan pertumbuhan tumornya atau tidak.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard Medical School tersebut, fusobacteria terbukti muncul dengan kadar tinggi pada adenoma atau tumor jinak yang ada di usus dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi kanker.

Setelah melakukan percobaan pada tikus, peneliti pun membuktikan bahwa fusobacteria dapat mempercepat pembentukan tumor kolorektal dengan menarik sejumlah sel imun khusus yang bisa menyerang dan menyalakan respons peradangan, yang dapat berujung pada kanker.

Kemudian pada studi kedua yang digelar oleh tim peneliti dari Case Western Reserve University terlihat bahwa di permukaan fusobacteria terdapat sebuah molekul yang memudahkan mereka menempel pada sel-sel kanker kolorektal manusia.

Molekul yang disebut dengan FadA itu dapat menghidupkan gen pertumbuhan kanker serta merangsang respons peradangan yang dapat mendorong pembentukan tumor.

Tim peneliti dari Case Western juga memastikan jika kadar FadA terlihat 10 hingga 100 kali lebih tinggi pada jaringan tubuh pasien dengan adenoma dan kanker kolorektal dibandingkan orang yang sehat.

'Kami telah membuktikan bahwa FadA adalah sebuah indikator yang dapat digunakan untuk deteksi awal kanker kolorektal, termasuk dalam mengidentifikasi target terapi yang potensial untuk mengobati atau mencegah penyakit mematikan yang menyerang banyak orang ini," tutur Prof. Yiping Han dari Case Western seperti dilansir BBC, Jumat (16/8/2013).

Beruntung sebuah senyawa sintetis yang dapat menghambat kinerja FadA juga telah ditemukan oleh tim Prof. Han dan dapat mencegah fusobacteria mendorong pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.( detik.com )




Berita Lainnya

Index